SAMPIT – Keterbatasan daya tampung masih menjadi kendala bagi RSUD dr Murjani Sampit untuk memberikan pelayanan maksimal. Dampaknya, terkadang masih sering sebagian pasien terpaksa dirawat di selasar karena ruang perawatan sudah terisi penuh.
Fakta kurang mengenakkan ini menjadi perhatian Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur. Mereka melihat sendiri keterbatasan yang ada meski rumah sakit tersebut terus berupaya menambah kapasitas dengan membangun ruang perawatan baru.
“Kami sangat tidak ingin ada pasien maupun penunggu pasien ditempatkan di selasar. Kondisi ini harus segera kita atasi karena pasti akan tidak nyaman bagi pasien dan itu akan berdampak terhadap penyembuhan mereka,” kata Ketua Komisi III DPRD Kotim, Rimbun, Kamis (29/1).
Saat meninjau rumah sakit tersebut Rabu (28/1) kemarin, Komisi III mendapat informasi bahwa tiap hari rata-rata ada 15 sampai 18 antrean pasien yang masuk daftar tunggu untuk mendapatkan ruangan. Artinya ruangan yang ada saat ini sudah tidak mampu lagi menampung mengingat rumah sakit ini bukan hanya melayani pasien dari Kotim, tetapi juga dari kabupaten tetangga seperti Seruyan.
Komisi III berjanji akan memperjuangkan anggaran untuk peningkatan kapasitas rumah sakit ini. Pihak rumah sakit diminta tetap memberikan pelayanan maksimal kepada pasien, tanpa membedakan tingkat ruangan atau kelas pasien dirawat.
Solusi yang bisa dilakukan adalah membangun ruangan baru di bagian belakang dengan memanfaatkan lahan yang saat ini digunakan untuk perkuliahan Akademi Keperawatan. Sementara itu, Akademi Keperawatan dicarikan lokasi lain yang lebih refresentatif.
Terkait pelayanan, pihak rumah sakit diminta turut mensosialisasikan berbagai program pemerintah, seperti layanan kesehatan yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Saat ini masih banyak masyarakat yang belum memahami program ini padahal sangat membantu masyarakat. (bro/290115/beritasampit.com)