SAMPIT – Abrasi kembali terjadi di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Belum lama ini sedikitnya dua rumah terpaksa dibongkar dan direlokasi pondasi rumah tergerus abrasi pantai.
Mendengar hal tersebut, Bupati Kotim H Supian Hadi, bersama Wakil Bupati HM Taufiq Mukri, bersama jajarannya langsung bertindak cepat dan melihat tempat kejadian. Menurut Supian, kejadian ini langsung ditangani oleh instansi terkait, agar bisa seger diatasi.
Beberapa program kedepan sudah disusun agar warga bisa aman dan nyaman bermukim di Desa Ujung Pandaran.
“Dalam sepuluh hari terakhir sudah kelihatan sekali abrasinya. Bahkan dapur rumah warga juga kelihatan tiangnya saja. Ini segera kita tindak lanjuti, terutama untuk keselamatan warga. Nah, untuk pemecah ombak, mungkin nantinya juga akan kita tambah,” tandas Supian.
Terpisah, Suri’in salah seorang warga yang rumahnya terkena abrasi mengatakan, dalam empat bulan terakhir, gelombang cukup tinggi, sehingga membuat abrasi makin parah. “Kalau saya lihat, dalam lima sampai enam hari, abrasi bisa mencapai dua meter lebih,” terangnya.
Anggota Kelompok Putra Nelayan Ujung Pandaran ini juga menambahkan, semenjak adanya bangunan pemecah ombak atau mereka sebut dengan ben, abrasi lebih cepat terjadi. Hempasan air gelombang justru mengarah ke rumah-rumah warga setempat yang tidak terlindung bangunan pemecah ombak.
Sejak tahun 2013 lalu, Pemkab Kotim sudah menyediakan 26 unit rumah bagi warga yang terkena abrasi. Sedangkan dari data yang ada sejak tahun 2014 sudah ada 12 unit rumah yang rusak dan tahun 2015 tercatat sudah ada dua rumah. (raf/300115/beritasampit.com)