SAMPIT – Dinas Perumahan Tata Kota dan Kebersihan Kabupaten Kotawaringin mengimbau agar warga dapat tertib membuang sampah pada tempatnya. Pasalnya, masih banyak warga di daerah ini yang sembarangan membuang sampah.
Kepala Dinas Perumahan Tata Kota dan Kebersihan Kotim, Juanda, mengatakan, saat ini kesadaran warga terhadap kebersihan masih rendah. Pihaknya terus melakukan berbagai cara mengajak masyarakat membuang sampah pada tempatnya sehingga program kebersihan di Kotim dapat terus berjalan dan maksimal.
Selain itu mengajak warga untuk dapat menjaga lingkungan agar tetap bersih dan indah. “Akar permasalahan terhadap kebersihan adalah kesadaran warga masih rendah, membuang sampah tidak sesuai jam, dan sampah yang dibuang, tidak pada tempat semestinya,” terang Juanda, Selasa (10/2).
Beberapa program perbaikan terhadap kebersihan lingkungan yang dijalankan Dispertasih di antaranya memberikan bantuan tong sampah, mengganti bak sampah dengan yang baru, serta mengajak warga agar bisa memilah sampah sampah organik dan non organik.
“Kami meminta kepada camat, lurah, dan RT untuk bisa menyediakan lahan untuk tempat kontainer sampah di tiap tempat pembuangan sampah. Jadi nanti, warga bisa menjaga tempat sampahnya masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan, Farhan, mengatakan, saat ini semua unit truk pengangkut sampah milik Dispertasih masih laik pakai. Pihaknya juga terus membenahi tempat TPS yang rusak untuk diperbaiki.
Dia kembali menegaskan bahwa ada aturan bagi masyarakat yang membuang sampah ke tempat pembuangan sampah yaitu pada pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB. Pengambilan sampah sendiri dilakukan oleh petugas selama dua kali sehari. Masyarakat diharapkan bisa mengikuti aturan jam membuang sampah, sehingga tidak terjadi penumpukan sampah di setiap TPS.
Sementara dari data yang diperolah media ini, Dispertasih memiliki 11 unit dump truk (satu unit rusak), lima unit arm rool (satu rusak), satu truk tangki untuk tempat pembuangan akhir, gerobak motor empat unit, serta gerobak sampah 57 buah (lima rusak). Untuk TPS sendiri, saat ini berjumlah 110 buah (28 rusak), serta 30 unit bak kontainer (lima rusak). (raf/100215/beritasampit.com)