SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur diminta membuat kebijakan tegas dalam mengamankan dan memperluas areal persawahan agar tidak tergerus gencarnya ekspansi perkebunan kelapa sawit ke daerah ini. Jika tidak, ketahanan pangan daerah dikhawatirkan akan terancam.
Masyarakat kini mulai mengeluhkan kesulitan mencari lahan untuk perluasan areal pertanian karena sebagian besar sudah dikuasai perusahaan besar yang didominasi perkebunan kelapa sawit. Kondisi ini menjadi kendala peningkatan produksi pertanian, padahal pemerintah daerah menargetkan mampu berswasembada beras.
Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kotabesi, Patuhadi mengakui saat ini untuk lahan pertanian di kecamatan tersebut semakin menyempit karena banyaknya perusahaan perkebunan sawit yang mulai memperluas lahan perkebunan mereka. Kondisi ini menjadi kendala bagi para petani setempat untuk bisa mengembangkan lahan mereka.
“Perluasan lahan perkebunan semakin tidak terkendali, tentunya pemerintah harus mengambil langkah bijak agar sektorpertanian di Kotim ini tidak tersingkirkan. Pertumbuhan sektor pertanian di Kotim ini juga cukup menjanjikan,” katanya.
Menurut Patuhadi, keberadaan lahan perkebunan sawit seharusnya tidak boleh berdekatan dengan areal pertanian. Pemerintah daerah diharapkan mengambil kebijakan membagi kawasan pertanian dan perkebunan kelapa sawit.
“Paling tidak jarak antara lahan perkebunan sawit dengan pertanian berjarak empat kilometer, sebab jika masih berdekatan, kemungkinan masalah sengketa lahan akan sulit dihindari, lantaran pihak perusahaan selalu memperluas kawasan perkebunannya,” ucapnya. (bro/150415/beritasampit.com)