SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur mengakui, dunia pendidikan di daerah ini masih harus mendapat perhatian serius. Kerja keras yang mereka lakukan selama ini diakui belum mampu menuntaskan semua permasalahan dan kendala yang ada untuk peningkatan kualitas pendidikan.
Wakil Bupati, HM Taufiq Mukri, masalah klasik terbatasnya anggaran, tidak bisa dipungkiri menjadi kendala yang cukup besar. Luas dan rumitnya geografis Kotim membuat dana yang dibutuhkan sangat besar untuk peningkatan kualitas pendidikan secara merat hingga ke daerah pelosok.
“Kotim masih kekurangan anggaran, baik untuk penanganan perbaikan gedung sekolah, rumah kepala sekolah, dan rumah guru,” kata Taufiq usai peringatan Hari Pendidikan Nasional, Sabtu (2/5/2015).
Dia menegaskan, pemerintah daerah tidak berpangku tangan dengan kondisi ini. Alokasi anggaran untuk bidang pendidikan selalu di atas 20 persen, melebihi batas minimal yang diharuskan dalam aturan. Namun banyaknya masalah yang harus dibenahi, membuat anggaran itu tentu belum bisa menyelesaikan semua kendala dalam waktu singkat.
“Anggaran pendidikan Kotim memang melampaui anjuran dari pemerintah pusat sebesar 20 persen. Kedepan, semakin besarnya APBD Kotim, maka anggaran pendidikan juga akan ikut lebih besar,” harapnya.
Untuk perbaikan pendidikan di Kotim wabup meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Suparmadi, untuk lebih banyak terjun ke lapangan, sehingga dapat terus mengetahui proses pendidikan yang ada di pedalaman.
Taufiq juga mengajak semua pihak agar bergerak bersama, peduli pada nasib pendidikan di Kotim. Untuk menyukseskan hal itu, perlu adanya gerakan semesta, yaitu gerakan yang melibatkan seluruh elemen, dengan rasa memiliki serta peduli terhadap dunia pendidikan.
“Pendidikanadalah tanggung jawab kita. Mari kita bersama memajukan pendidikan,untuk generasi anak kita agar lebih baik lagi,” ungkapnya.
Terlepas dari berbagai permasalahan yang ada, Taufiq mengaku cukup bangga karena kualitas Pendidikan di Kotim sudah cukup baik dan terus meningkat. Apalagi saat ini Kotim, menjadi barometer pendidikan di Kalteng.
Sementara itu, upacara Hardiknas juga dirangkai dengan pemberian penghargaan kepada sejumlah insan peduli pendidikan oleh pemerintah daerah. Selain itu, juga ada penyerahan beasiswa bagi siswa SD, SMP dan mahasiswa, oleh BPJS Ketenagakerjaan yang diserahakan Taufiq Mukri berserta unsur FKPD Kotim. (raf/020515/beritasampit.com)