SAMPIT – Sepanjang tahun 2015 ini, kasus asusila yang ditangani oleh Polres Kotim mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan saat menyampaikan paparan dalam rapat evaluasi akhir tahun 2015 di Aula Bappeda Kotim, Kamis (31/12) pagi.
Disampaikan Hendra Wirawan, pada tahun 2014 lalu, hanya terjadi sekitar lima kasus asusila yang ditangani Polres Kotim. Namun poda tahun 2015 ini jumlah kasus asusila yang mereka tangani meningkat menjadi 14 kasus. Peningkatan kasus asusila ini menjadi perhatian tersendiri oleh Polres Kotim.
Ditambahkannya, ada sejumlah penyebab yang membuat kasus asusila meningkat. Seperti berawal kegiatan mabuk-mabukan yang berujung pada pemerkosaan. “Selain itu, dengan banyaknya barak dan tempat kos yang dijadikan tempat untuk berhubungan badan oleh pasangan muda-mudi,” terangnya.
Selain itu, lanjutnya, lemahnya pengawasan para orang tua membuat pergaulan anak-anaknya tidak terpantau. “Orang tua yang tinggal di luar kota, sedangkan anaknya yang ada di Kota Sampit tinggal di barak atau kos. Hal ini yang sering membuat pengawasan orang tua terhadap pergaulan anak menjadi kurang,” terangnya.
Menurut Hendra Wirawan, saat pihaknya menggandeng balai pemasyarakatan (Bapas) dalam penanganan kasus asusila yang pelakunya anak di bawah umur, banyak terungkap tentang aktivitas atau kegiatan asusila yang dilakukan secara vulgar. “Kita ingin menggugah penguatan pengawasan para orang tua terhadap pergaulan anak-anaknya, sehingga kasus asusila tidak semakin meningkat,” terangnya. (Saf/311215)