SAMPIT – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menggelar pertemuan dengan masyarakat jawa Tengah di Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Minggu (24/01). Gubernur yang dikenal tegas ini mengadakan pertemuan dengan masyarakat Parenggean ditemani oleh calon bupati Kotim terpilih, Supian Hadi.“Kedatangan saya ke sini adalah untuk menengok saudara-saudara saya khususnya warga transmigran asal Jawa Tengah,” kata Ganjar Pranowo.
Melihat situasi dan kondisi Kotim yang kondusif dan perkembangan ekonomi yang semakin maju, Ganjar meminta agar warga Jawa Tengah yang kini telah menjadi penduduk Kotim untuk dapat bersama-sama menjaga hubungan yang harmonis.
“Saya inginkan kondisifitas yang baik terus dijaga, jangan sampai kejadian seperti di Kalimantan Barat. Saya inginkan saudara-saudara kami juga bisa menghibahkan hasil usahanya dan berbagi cerita agar terjadi alkulturasi budaya yang bagus, saling hormat menghormati dan menjunjung tinggi adat istiadat setempat,” pinta Ganjar.
Mengenai persoalan pendidikan tinggi dan pertanian, Ganjar berjanji akan membantu untuk terwujudnya peningkatan perluasan dan mutu pendidikan di Kotim khususnya di bidang pertanian.
“Saya siap membantu mahasiswa Kotim yang akan melanjutkan studinya di Jawa Tengah. Pemerintah Jawa Tengah sudah bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi untuk siap mengirimkan mahasiswanya KKN di sini. Kita akan bertukar pengalaman beberapa teknologi pertanian seperti persoalan teknologi pertanian, tehnologi benih, maupun persoalan pascapanen,” ungkap Ganjar Pranowo.
Kerjasama pendidikan dan pertanian yang disampaikan Ganjar Pranowo ini disambut baik oleh calon bupati Kotim terpilih, Supian Hadi. “Sangat positif sekali. Ada beberapa pertanyaan yang langsung disambut antusias oleh pak Ganjar, terutama kerjasama dibidang pendidikan. ini akan kita tindaklanjuti, terlebih dalam waktu dekat di Kotim akan dibangun sebuah unversitas” ujar Supian Hadi.
Supian Hadi menuturkan, selain pendidikan juga akan melakukan sharing tentang pertanian.”Kendala pertanian sebenarnya tidak ada. Kita lahan banyak, pupuk dan benih ada, persoalannya adalah sumber daya manusia. Dengan adanya kerjasama ini nantinya maka fungsi dan mutu pertanian di Kotim akan semakin meningkat,” pungkas Supian Hadi. (Jun/Beritasampit/250116)