SAMPIT-Program pemerintah pusat yang memberikan jatah 200 hektare cetak sawah yang ditindaklanjuti Pemerintah Kabupaten Kotim dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan (DP2KD), diharapkan benar-benar tepat sasaran. Jangan sampai sawah yang nantinya sudah berhasil dicetak, pihak yang berhak menjadi pemiliknya bukan dari petani murni Kabupaten Kotim.
Pernyataan itu diungkapkan Otjim Supriatna, Anggota Komisi II DPRD Kotim, yang meminta Pemkab Kotim harus jeli dalam mendata para petani yang nantinya mendapatkan bantuan sawah tersebut. Sehingga program swasembada beras Kotim yang terus digaungkan oleh Pemkab Kotim bisa terwujud seperti yang diinginkan.
“Pencetakannya silahkan saja pihak ketiga mungkin anggaran besar, biayanya dan perencanaannya dari pusat, kita tidak maslah kita terima jadi sawahnya. Tetapi distribusi sawahnya memang benar-benar untuk petani, penggarapannya masih kecil masih sedikit, atau pada petani yang tidak memiliki sawah sama sekali. Nanti jangan sampai pendistribusian sawahnya tidak tepat sasaran. Nanti ngakunya petani, padahal dia orang kaya yang tinggal di Kota tidak mengerti pertanian, ini yang harus diperhatikan dengna teliti oleh Pemerintah,” ungkap Otjim.
Ditambahkannya, bagaimanapun untuk mencapai swasembada beras, politisi dari Golkar tersebut menyarankan agar pemerintah daerah terus memperluas areal pertanian di wilayah yang belum dimanfaatkan, jangan sampai terus memaksakan meningkatkan hasil pertanian dengan cara mengoptimalkan lahan yang sudah ada, karena cara tersebut tidak akan member solusi untuk menuju swasembada beras.
“Kita biar berjuang mati-matian dengan intensifikasi untuk swasembada pangan, tetapi kita juga harus ekstensifikasi, kalau hanya mengadalkan 20 ribu hektare sawah saat ini, walaupun seintensifnya tidak mungkin kita berswasembada. Jadi ekstensifikasi atau perluasan sawah dan percetakan sawah itu mutlak, dan kita harapkan Bupati dalam masa pengabdian kedua ini, pencetakan sawah harus terealisir sebanyak-banyaknya,” tandasnya. (bro/beritasampit.com)