SAMPIT-Belum optimalnya penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Kotim menyebabkan masih tingginya angka pengangguran di wilayah ini. Tercatat sebanyak 7.924 orang dalam usia produktif masih belum memiliki pekerjaan di daerah ini. Hal itu diungkapkan oleh Kadisnakertrans Kotim Bima Eka Wardhana saat digelarnya raker pembahasan Raperda Ketenagakerjaan di ruang DPRD Kotim, Jumat (4/3).
Dalam rapat yang dipimpin oleh anggota DPRD, Dadang H. Syamsu tersebut, terungkap masih belum maksimalnya jaringan kemitraan antara pihak perusahaan dengan Pemkab dalam penyaluran tenaga kerja. “Kendala yang dihadapi adalah belum terbinanya pelayanan penempatan tenaga kerja, serta belum adanya pendekatan dan kerjasama dengan perusahaan di Kotim,” ungkapnya.
Padahal, lanjutnya, pihak Pemkab sendiri telah mengupayakan melakukan pembinaan keterampilan melalui berbagai macam pola pelatihan, namun kebanyakan lulusannya mencari kerja sendiri. Diungkapkannya, setiap tahunnya ada sekitar 700-an calon tenaga kerja yang mendapat pelatihan di berbagai bidang yang tersedia.
“Angka ini terus bertambah setiap tahunnya, tapi bukan dikarenakan kurangnya lapangan kerja tapi lebih kepada tingginya angka eksodus penduduk luar di wilayah ini,” katanya.
Pelatihan yang dilakukan juga diharapkan bisa memberikan keterampilan kepada calon tenaga kerja, sehingga yang bersangkutan tidak hanya mengandalkan lapangan pekerjaan yang tersedia, tapi justru bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri. “Saya harapkan mereka bisa mandiri dengan membuka lapangan pekerjaan sendiri, kendati banyak yang mengaku terkendala masalah permodalan,” tandasnya. (bro/beritasampit.com)