SAMPIT-Camat Cempaga Hulu, Sukarnedi melontarkan tantangan keras kepada warga Karang Taruna. Tantangan yang disampaikan Sukarnedi bukanlah tantangan berkelahi. Dia menantang Karang Taruna, khususnya di 11 desa yang ada di Kecamatan Cempaga Hulu untuk berkontribusi ikut membangun daerah dan membantu masyarakat desa untuk bangkit meningkatkan kesejahteraan.
“Jangan ada kesan Karang Taruna di desa hanya membuat program untuk mempertanggungjawabkan anggaran yang sudah dialokasikan. Ayo buat program dan bantu pemerintah mengangkat perekonomian masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan,” kata Sukarnedi saat membuka rapat konsultasi dan orientasi pengurus Karang Taruna di Kecamatan Cempaga Hulu, Rabu (16/3/2016).
Sukarnedi mengakui, potensi sumber daya alam di kecamatan ini cukup besar namun belum dimanfaatkan maksimal. Kendala yang dihadapi adalah masih terbatasnya sumber manusia. Untuk itulah dia meminta Karang Taruna menjadi penggerak masyarakat di tiap desa melalui berbagai pelatihan dan program lainnya.
Ketua Karang Taruna Kotawaringin Timur, Abdul Hafid mengamini kondisi ini. Dia mendorong Karang Taruna desa untuk lebih aktif dan menjadi inisiator kemajuan masyarakat desa.
“Ujung tombak Karang Taruna itu justru di desa dan kelurahan. Makanya rapat konsultasi ini kita lakukan supaya Karang Taruna di semua tingkatan mempunyai pemahaman yang sama. Dengan begitu, apapun program kita akan berjalan hingga ke tingkat paling bawah,” kata Hafid.
Acara rapat konsultasi ini dihadiri perwakilan Karang Taruna seluruh desa di Kecamatan Cempaga Hulu. Dua narasumber dihadirkan yakni pengurus Karang Taruna Kotim, Muhammad Indra yang juga Kepala Bidan Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Kotim, serta Ketua Majelis Pertimbangan Karang Taruna Kotim, Suhartono Firdaus atau akrab disapa Joko.
Mereka dihadirkan untuk membedah potensi di Cempaga Hulu dan memotivasi warga Karang Taruna untuk menjadi inisiator perubahan positif tersebut. Peserta tampak antusias dan mengaku mendapat pencerahan serta termotivasi untuk menggali potensi di desa masing-masing. (vis/beritasampit)