DUNIA Pendidikan Indonesia Berduka

    DUNIA Pendidikan Indonesia Berduka

    KETUA Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGR) Dr Sulistyo meninggal dunia di RS Angkatan Laut Mintohardjo, Jakarta Pusat, Senin (14/3/2016). Sulistyo merupakan anggota Konsorsium Sertifikasi Guru Nasional. Di samping itu, Sulistyo merupakan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Provinsi Jawa Tengah.

    Tidak mengherankan jika ucapan belasungkawa juga berdatangan dari kalangan anggota lembaga perwakilan rakyat. Di antaranya, dari anggota DPR RI  periode 2014-2019 dari Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, H Hamdhani, SIP, M.Sos. Hamdhani yang kini duduk di Komisi IV, sebelumnya pernah duduk di DPD selama dua periode. “Kami bersahabat semasa saya di DPD RI periode 2009-2014. Almarhum (Sulistyo) merupakan sosok yang gigih dan sangat konsisten dalam memperjuangkan nasib para guru,” kenang Hamdhani, Rabu (16/3/2016), di Jakarta.

    Menurut Hamdhani, semasa hidupnya Sulistyo dikenal sebagai tokoh pendidikan yang peduli dengan perjuangan guru.

    Sebelum menjabat sebagai ketua PGRI pusat, ia adalah ketua PGRI Jawa Tengah. Sebelumnya, lelaki kelahiran Banjarnegara 12 Februari 1962 ini adalah Rektor IKIP PGRI Semarang dan pernah bekerja sebagai guru SD pada tahun 1982-1985. Ia kemudian menjadi guru SMP dan SMA pada tahun 1985-1987. Di rentang tahun yang sama, Sulistyo juga aktif mengajar di SMEA/SMK.

    Kariernya sebagai dosen dimulai pada 1987 di IKIP PGRI Semarang. Ia terpilih sebagai rektor pada 2001-2009. Kebijakannya selama menjadi rektor turut membesarkan IKIP PGRI Semarang.

    Sulistyo menjabat ketua umum PGRI selama dua periode. Saat suksesi kepengurusan PGRI Pusat periode 2008-2013, ia kembali terpilih sebagai ketua umum secara aklamasi pada Kongres PGRI ke XXI di Jakarta.

    Seperti diberitakan sebelumnya, Sulistyo adalah satu dari empat korban dalam musibah kebakaran di ruang tabung chamber Pulau Miangas Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) lama RSAL Mintohardjo. Sulistyo dirawat di ruang tersebut untuk menjalani terapi ozon. Nahas, pada waktu yang sama, terjadi korsleting listrik sehinga memicu kebakaran. Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 13.00 WIB. “Korsleting listrik menimbulkan asap putih tebal. Pasien yang ada di dalam ruangan terbakar dan tidak dapat diselamatkan,” kata Kadispenal Laksamana Muda Muhammad Zainuddin.

    Tiga korban lain yang meninggal dalam peristiwa tersebut adalah mantan Kepala Divisi (kadiv) Humas Mabes Polri Irjen Pol Purnawirawan Abu Bakar Nataprawira (65), Edi Suwandi, dan dr Dimas (28). Para korban baru berhasil dievakuasi bersama dengan petugas dan penunggu RUBT tersebut sekira satu jam setelah kejadian.(cipt/beritasampit.com)