SAMPIT-Hati-hati, buaya muara Sungai Mentaya muncul lagi di Desa Basirih Hulu, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), Samuda, Kabupaten Kotim, Kalteng.Kemunculan sang predator pemakan daging itu tentunya mengingatkan kepada warga masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai, agar lebih berhati-hati dan waspada terhadap serangannya.
Haidir, salah satu warga Desa Basirih Hulu menuturkan, peristiwa kemunculan sang predator itu pada sore menjelang senja di pantai Sungai Mentaya yang tak begitu jauh dari tempat dia melihat. “Sekitar sore kami sedang berdiri di sekitar pelabuhan desa. Tak sengaja melihat buaya besar itu muncul kira-kira panjangnya empat meteran,” ujarnya kepada beritasampit.com, Jumat (18/3) malam.
Kelihatannya, lanjutnya, buaya itu sedang mencari mangsa dan kelaparan. Berkeliarannya binatang pemangsa itu, menurutnya, kemungkinan suhu air di Sungai Mentaya naik dimana buaya yang bersembunyi pada habitatnya berkeliaran sambil mencari mangsa.
Selain itu, kata Haidir, kalau bulan-bulan ini sang predator pemakan daging itu lebih agresif, karena saat musim binatang itu kawin. Jadi, sambungnya, binatang itu tambah ganas mencari makan apapun yang ada disekitarnya pasti dimangsa.
Dia mengatakan, jangan mudah percaya dengan tahayul kalau orang tak kena ciri tidak akan diganggunya. Menurut Haidir, kisah atau cerita terkena ciri ataupun tidak hanyalah mitos yang tak masuk logika, sehingga jangan jadi pegangan. Kalau binatang itu lapar, biar yang tidak kena ciripun pasti dimangsanya, katanya.
Dia menjelaskan, melihat serta membaca dari pengamatan orang luar negeri via internet, kalau buaya itu sedang masa kawin tentu sangat agresif dan ganas. “Jangan percaya dengan mitos ciri itu. Buaya itu menjadi ganas saat musim kawin seperti bulan-bulan ini,” ujarnya.
Dirinya mengingatkan kepada keluarga maupun masyarakat sekitarnya untuk berhati-hati dan jangan beraktivitas di bibir pantai karena buaya itu sudah menampakkan wujudnya.(mar/beritasampit.com)