SAMPIT-Masyarakat yang melintas di Jalan Jenderal Sudirman Sampit harus lebih berhati-hati jika tidak ingin celaka. Kubangan bertebaran di sejumlah titik dan masih dibiarkan menganga. Kerusakan terbanyak di seputaran Bundaran Balanga.
Selanjutnya, lubang banyak terlihat di beberapa titik dari Bundaran Balanga menuju arah Bundaran Kantor Bupati. “Mudah-mudahan tidak sampai memakan korban jiwa. Lubang-lubang sebesar dan sebanyak itu kok dibiarkan menganga, tidak langsung diperbaiki. Ini sangat membahayakan pengendara, khususnya pengendara roda dua seperti kami,” kata Indri, salah seorang pengguna jalan, Kamis (24/3).
Lubang-lubang akibat aspal terkelupas dengan ukuran dan kedalaman bervariasi itu bertambah banyak dalam dua bulan terakhir. Masyarakat sempat gembira karena beberapa waktu lalu terlihat sejumlah petugas mulai bekerja dengan mengupas aspal yang rusak dan memberi tanda titik-titik kerusakan yang akan diperbaiki, tapi ternyata hingga kini belum diperbaiki, sementara lubang dibiarkan menganga mengancam nyawa pengguna jalan.
“Saat hujan, lubang tidak terlihat karena tertutup air. Itu sangat berbahaya karena kalau tertabrak dalam kecepatan agak tinggi, sepeda motor bisa terpental. Pengemudi truk juga banyak ugal-ugalan. Saat menghindari lubang, mereka seenaknya membanting setir tanpa memikirkan pengendara di samping dan di belakangnya nyaris celaka,” keluh Wahyu, pengendara lainnya.
Ruas jalan ini merupakan jalan nasional yang penanganannya tanggung jawab pemerintah provinsi menggunakan dana APBN. Belum diketahui penyebab perbaikan belum juga dilakukan padahal anggaran untuk pemeliharaan selalu disiapkan tiap tahun. (vis/beritasampit.com)