SAMPIT-Untuk mencegah permainan pupuk bersubsidi oleh sejumlah oknum maupun kelompok tani, Pemerintah Kabupaten Kotim, kian memperketat pengawasan penyaluran pupuk tersebut. Bahkan siapa pun yang kedapatan bermain pupuk atau hal lainnya yang disubsidi pemerintah, akan berurusan langsung dengan pihak penegak hukum.
Pada kawan-kawan penyuluh dan para mantri, saya bukan memberi peringatan, tapi saya dengar kelompok taninya dan siapa orangnya saya tahu, kalau masih terjadi ada permainan, saya akan panggil pihak kejaksaan untuk memproses hukum kalau memang masih ada mempermainkan pupuk apapun untuk kepentingan para petani se-Kotim,” tegas Bupati Kotim Supian Hadi, belum lama ini
Selama ini, masalah permainan pupuk belum tersentuh, untuk itu dia juga menekankan pada Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan (DP2KD) lebih efektif dalam melakukan pengawasan. Sehingga penyaluran pupuk bersubsidi atau bantuan lainnya bisa tepat sasaran dan sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah.
“Saya minta pada Dinas Pertanian lebih ketat dan jangan lengah mengawasi penyaluran pupuk bersubsidi ini, karena saya sudah sering mendengarkan langsung dari para petani, pupuk diterima tapi harganya sangat mahal, saya tidak ingin lagi mendengar hal seperti itu,” ungkapnya.
Meningkatkan produksi pertanian dan menjadikan swasembada beras, bukan hanya program Pemkab Kotim saja, namun ini juga program dari pemerintah pusat yang selayaknya didukung dan dijalankan oleh seluruh daerah di indonesia.
“Karena ini bukan keinginan Pemkab Kotim dan keinginan saya secara pribadi, tapi ini keinginan secara nasional, jadi apapun program pemerintah pusat, harus kita dukung dan laksanakan. Siapa yang melanggar, kita tidak akan segan mempidanakan mereka,”tandas Supian. (bro/beritasampit.com)