SAMPIT-Sering ditemukan konflik antara masyarakat dengan pihak perusahaan yang sebagian besar pada Perkebunan Besar Sawit, selayaknya menjadi perhatian serius oleh Pemkab Kotim, agar secepatnya merespon. Sebab semakin banyaknya konflik yang muncul akan berdampak terhadap kesenjangan sosial ekonomi di daerah ini.
Demikian pernyataan tersebut diungkapkan Otjim Supriatna, anggota DPRD Kotim dari Fraksi Golkar, yang menilai bahwa dampak yang ditimbulkan dari konflik yang tidak diselesaikan dengan serius, akan semakin memperlebar jurang kesenjangan yang terjadi di bidang sosial maupun ekonomi.
“Kita sering menerima keluhan yang tidak adil dari masyarakat, dalam menyikapi permasalahan yang selalu muncul antara masyarakat dan investor ini, memang ada Perda yang mengatur untuk menyelesaikan konflik, namun memang harus lebih ditingkatkan dan dievaluasi lagi agar kelestarian, keamanan usaha investasi bisa terjamin,” ungkapnya.
Adanya demonstrasi masyarakat yang menuntut keadilan hak mereka, menunjukan bahwa tatanan kehidupan sosial ekonomi di wilayah ini ada yang belum seimbang. Jika permasalahan tersebut dibiarkan terus menerus, akan membawa dampak negatif terhadap kelangsungan hidup serta keharmonisan di masyarakat.
“Kami sekaligus mitra kerja Pemda, mengajak serta berharap agar peduli dan fokus untuk menyelesaikan masalah tersebut, sesuai dengan tugas dan fungsi kita masing-masing,” jelasnya.
Dengan duduk bersama memberikan solusi yang adil, memperjuangkan hak-hak masyarakat serta memberi kenyamanan dan keamanan kepastian hukum untuk para investor yang berinvestasi di daerah ini. Tentunya segala permasalahan yang muncul akan bisa diatasi dengan baik, tanpa adanya konflik yang dampaknya akan merugikan semua pihak. (bro/beritasampit.com)