KASONGAN–Debit air yang terus meninggi, menyebabkan akses jalan darat dari dan ke Desa Petak Bahandang, Kecamatan Tasik Payawan Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah terputus. Hanya kendaraan besar saja bisa melintasi jalan beraspal yang tergenang air tersebut, itupun harus sangat berhati-hati. Pasalnya, jalan tersebut berlubang dan jika tidak hapal titiknya, bisa membahayakan pengendara.
Sedikitnya, ada lima titik jalan yang tergenang air. Empat diantaranya dalam wilayah desa, satu lagi berjarak sekitar satu kilometer dari Petak Bahandang. Di titik ini yang paling parah, lantaran kondisi jalan turun dan lebih rendah disbanding jalur lainnya.
Akibatnya, air bisa menyeberangi jalan yang telag dilakukan penimbunan tersebut. Padahal, ini merupakan satu-satunya akses jalan darat bagi warga setempat untuk ke luar desa.
Untuk melintasi jalan poros ini yang terendam air sepanjang 30 meter tersebut, warga harus menggunakan jasa fery penyeberangan tradisional. Namun fery tersebut hanya bisa mengangkut kendaraan roda dua saja. Sementara untuk kendaraan roda empat, pemiliknya lebih memilih memarkir di tepi jalan. Namun ada juga yang nekat menerobos banjir, namun diperlukan kenekadan.
Salah satu warga, Hadi, mengatakan jika mau tidak mau mereka harus menggunakan jasa fery penyeberangan. Kendaraan roda dua tidak bisa melintas, karena pada Rabu (6/4) pagi, ketinggian air ada yang mencapai pinggang orang dewasa. “Sudah tiga hari jalan poros ini terendam banjir. Sekali menyeberang, biayanya Rp5 ribu. Dalam sehari, biasanya dua kali menggunakan feri karena bolak balik,” ujarnya. (red/beritasampit.com)