Bupati Kotim H Supian Hadi dan Wakil Bupatio HM Taufiq Mukri, didampingi pihak yudikatif dan para tokoh agama, mengkampanyekan anti narkoba, usai menggelar pelantikan dewan hakim dan juri MTQ Kotim, Kamis (14/4).
SAMPIT-Sangat memprihatinkan, dari 14 kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah ada empat daerah yang tingkat peredaran narkobanya paling tinggi, dan Kotim menjadi salah satukabupaten yang masuk di dalamnya.
Perang terhadap narkoba tidak akan bisa berjalan lancar, tanpa adanya dukungan masyarakat, khususnya para tokoh agama dan masyarakat yang bisa memberikan pandangan serta pemahaman pada masyarakat akan bahayanya Narkoba, terutama pada generasi penerus yang rentan menjadi sasaran terjerumus dalam lingkaran hitam narkoba.
“Di Kalteng, Kotim jadi salah satu sarang narkoba terbesar. Ini jadi kegagalan kita bersama dan menjadi tolok ukur kita, sebelumnya saya minta maaf atau apakah tokoh agama tidak berperan dan malas berperan, jika keimanan kuat, kejahatan akan bisa dikurangi. Saya minta tokoh agama jangan berebut jamaah dan pengjiannya, kita jaga lingkungan kita, bagaimana anak-anak dan muda mudi kita semangat mengikuti agama sehingga iman mereka lebih terjaga,” ungkap Bupati Kotim, H Supian Hadi.
Memerangi narkoba, terangnya, merupakan tugas bersama, dan Supian yakin, melalui agama dengan melibatkan tokoh agama memberikan siraman rohani, masyarakat akan mudah memahami dan mematuhi, sehingga bisa terhindar dari keterlibatan narkoba.
“Bagaimana kita memerangi narkoba itu tugas kita bersama, melalui siraman keagamaan, maka akan lebih masuk dan diterima cepat oleh masyarakt. Saya yakin siraman rohani agama akan membuahkan hasil untuk menekan keterlibatan masyarakat dan terjerumus ke lingkaran narkoba,”katanya.
Supian juga mengajak, pada seluruh tokoh masyarakat, tokoh masyarakat serta seluruh Camat, agar menghidupkan kembali perkumpulan remaja masjid. Melalui untuk menanamkan bekal keimanan dan wawasan beragama remaja agar terhindar dari narkotika.
“Kita membantu BNN, kita ingin anak muda berpikir moderen namun lebih terarah ke hal yang positif. Para Camat juga saya minta memberikan perhatian serius bersama jajarannya kelurahan dan desa untuk menghidupkan lagi remaja masjid. Sebab, masalah ini menjadi cambuk bagi kita semua, jika tidak mampu menekan seminimal mungkin,” tandas Supian. (bro/beritasampit.com)