PANGKALAN BUN–Pemadaman listrik yang sering terjadi tidak hanya membuat warga yang menjadi pelanggan resah. Pada petugas PLN sendiri bila terjadi byarpet sering dibuat tidak nyaman.
Seperti pengakuan dua orang manager PLN di wilayah Kotawaringin Barat, yakni Purwanto, Manager PT PLN Rayon Pangkalan Bun dan Mohtar, Manager Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Kumai. Boleh dikatakan sudah beberapa bulan ini, susah untuk tidur nyenyak.
Apa sebab?, karena dua orang yang bekerja satu atap pada instansi PLN ini terbilang orang-orang yang memiliki tanggungjawab penuh terhadap berbagai gangguan matinya jaringan listrik PLN di Kabupaten Kobar.
“Saya tugas di PLTD Kumai baru sekitar dua mingguan, selama dua minggu belum menemukan kenyamanan dalam tidur,baik siang apalagi malam hari karena sejak dipasangnya 10 unit mesin sewa, sampai sekarang ditambah ada gangguan salah satu mesin PLTD rusak, saya harus selalu stand by di kantor”,jawab Mohtar saat ditemui www.beritasampit.com dilokasi PLTD Kumai, Sabtu (30/4).
Menurut Mohtar, tiga hari jaringan listrik PLN mati sampai lama, dikarenakan ada gangguan mesin PLTD yang terbakar, ditambah kerusakan pipa air di PLTU Kumai.
“Alhamdullilah, sekarang sudah bisa teratasi, mudah-mudahan mulai malam ini Sabtu malam minggu (30/4),jaringan listrik kembali nyala denga normal. Karena mesin yang rusak sudah bisa diatasi,”aku Mohtar.
Menurut Mohtar, dengan terpasangnya 10 unit mesin sewa dari Sampit, kini PLN Rayon Pangkalan Bun, memiliki daya sekitar 30,7 MW (Mega Watt), sebelumnya hanya 25,1 MW. Sisanya ada sekitar ½ MG, untuk cadangan daya apabila ada perbaikan jaringan.
“Masalah saat akan hujan,kemudian terdengar suara petir tiba-tiba aliran listrik mati,itu memang disengaja dipasang alat khusus penangkal.Karena arus listrik kita sangat besar, jadi secara otomatis kalau ada kilat petir langsung mati.Kalau tidak dipasang alat penangkal, maka kerusakan akan lebih vatal.Kalau kilatan petir sudah hilang, maka kembali dipasang lagi,”katanyaMohtar.
Lain lagi dengan Purwanto, Manager PT PLN Rayon Pangkalan Bun, mengakui beberapa bulan ini untuk menemukan hidup penuh enjoy sangat sulit, apalagi untuk tidur nyenyak di malam hari.
“Namanya amanah dari perusahaan, itu wajib harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Walaupun banyak caci-maki, dari para konsumen akibat jaringan listrik sering mati, itu semua saya terima dengan penuh lapang dada,”jawab Purwanto.
Menurut Purwanto, semua permasalahan terkait dengan matinya aliran listrik semampu dirinya dan semampu jajaran PLN Rayon Pangkalan Bun terus berupaya untuk mengatasinya.
Ketika ada kegiatan Ujian Nasional (UN),PLN menyiapkan sejumlah genset disekolah yang UNnya menggunakan sistem komputer, sekarang ada kegiatan acara MTQ Ke.47 Kabupaten Kobar, PLN menyiapkan genset. Dengan terpasangnya 10 unit mesin sewa di PLTD Kumai kini daya semakin bertambah.
“Dan tadi juga (Sabtu 30/4), dilaporkan dari PLTD Kumai, mudah-mudahan mulai sekarang,dan inginya sih sampai seterusnya jaringan aliran listrik PLN terus hidup.”ungkap Purwanto.(man/beritasampit.com)