Salah seorang warga sempat mengabadikan foto seekor buaya yang berenang menuju tepi ke sungai tidak jauh dari pelabuhan di Desa Ganefo Kecamatan Seranau
SAMPIT-Warga Desa Ganefo Kecamatan Seranau Kabupaten Kotawaringin Timur, semakin khawatir dengan keberadaan buaya dengan panjang sekitar dua meter lebih,yang sering menampakan diri dengan mondar mandir di sekitar pelabuhan desa tersebut. Apalagi disaat air mulai surut hewan berdarah dingin itu sering terlihat dengan berjemur di pinggiran sungai yang dangkal.
“Beberapa waktu lalu saya berkunjung ke rumah keluarga di desa Lemiring yang berdekatan dengan desa Ganefo menggunakan perahu, saat itu air surut dan sangat jelas saya melihat ada seekor buaya cukup besar berjemur di pinggir sungai dengan mulut terbuka,” ungkap Nafiri, seorang warga,Senin (2/5).
Hal itu bukan yang pertama kali dilihat oleh Nafiri, bahkan baru-baru ini saat dirinya berkunjung ke Desa Ganefo tempat mertuanya, dipelabuhan dirinya sempat melihat seekor buaya yang sedang berenang menuju pinggir sungai, bahkan dirinya sempat berteriak memberitahu warga, karena buaya tersebut sepertinya ingin mendekati warga yang beraktivitas di pinggir sungai.
“Waktu itu saya pengen pulang keseberang sambil menunggu kelotok dipelabuhan ganefo, tidak sengaja saya melihat ada benda seperti batang kayu yang terbawa mengapung, namun anehnya melawan arus, setelah dilihat benar-benar ternyata seekor buaya yang berenang. Saya langsung teriak,orang yang ada dipinggir sungai mendengar langsung naik,” terang Nafiri.
Sebelumnya munculnya buaya jenis muara tersebut tidak pernah ada, kuat dugaan buaya tersebut berimigrasi menuju perkotaan disaat air sungai di Pulau Lepeh Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan jadi payau, sehingga buaya itu sampai ke Desa Ganefo yang jaraknya tidak begitu jauh dari Kota Sampit sekitar 10 Kilometer.
Selain itu alasan lainnya kemungkinan, Buaya tersebut merasa betah karena disekitar Desa Ganefo dan Lemiring memiliki makanan yang cukup seperti monyet dan ikan, dan bahkan beberapa kali serangan buaya yang terjadi di Dua Desa itu, kuat dugaan dilakukan buaya itu, yang diperkirakan lebih dari satu ekor.
“Saya lihat buaya berukuran sekitar dua meter, tapi kabarnya dari warga desa, adalagi yang lebih besar dan sering muncul, hal itu yang semakin membuat warga takut melakukan aktivitas di sungai maupun pinggiran sungai,”paparnya.
Meski buka warga Desa Ganepo, namun sebagai warga Sampit yang banyak memiliki keluarga dan sanak saudara didesa tersebut, dirinya berharap Pemerintah Daerah Kotim, harus melakukan tindakan cepat untuk melakukan pemindahan pada hewan ganas tersebut, sebab beberapa kali serangan sudah membuktikan bahwa keberadaan buaya itu sudah sangat meresahkan warga.
“Yang diketahui sudah ada tiga serangan buaya di dua desa itu, tapi bisa kemungkinan lebih. Saya meminta pemerintah daerah harus cepat menangkap buaya-buaya itu, takutnya kalau tidak ditangkap akan ada korban-korban berikutnya,’tandasnya. (bro/beritasampit.com)