SAMPIT-Kemajuan dunia pendidikan bukan hanya tanggungjawab pemerintah daerah semata, melainkan peran investor yang berinvestasi di daerah, juga penting membantu kemajuan pendidikan. Khususnya di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ini yang memiliki banyak perusahaan baik itu Perkebunan Besar Swasta (PBS) Kelapa Sawit maupun pertambangan, tentunya memiliki andil yang besar membantu kemajuan sektor pendidikan.
“Keterbatasan dana yang dimiliki pemerintah, peran para pelaku usaha dan investor yang berinvestasi di Kotim ini sangat besar membantu kemajuan dunia pendidikan di daerah ini. Melalui program Corporate Social Responbility (CSR) mereka diharapkan bisa benar-benar di jalankan membantu pembangunan pada wilayah dimana mereka membuka usahanya,” ungkap Bupati Kotim, Supian Hadi, akhir pekan lalu.
Sehubungan dengan bantuan yang diberikan pihak perusahaan pada sekolah dengan memberikan meubeler berupa meja dengan bahan dari rotan, mendapatkan apresiasi yang baik oleh orang nomer satu di Bumi Habaring Hurung tersebut. Yang mana keputusan yang diberikan oleh pihak perusahaan sangat positif, selain membantu di sektor pendidikan, namun juga membantu usaha dibidang perajin rotan di Kotim dalam meningkatkan pendapatan usaha mereka.
“Memberikan perangkat sekolah yang terbuat dari kerajinan rotan, bagi saya bantuan yang sangat bagus, selain peralatan tersebut sangat membantu pemerintah dalam sektor pendidikan, namun juga membantu pemerintah dalam mensejahterakan para petani maupun perajin rotan, apalagi saat ini penghasilan mereka sangat menurun akibat kebijakan larangan ekspor rotan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat,” katanya.
Melihat sudah ada pihak perusahaan yang memanfaatkan program CSR mereka, dengan memberikan bantuan fasilitas sarana sekolah dari bahan rotan. Selaku kepala daerah dirinya berharap seluruh perusahaan yang ada di Kotim, bisa mencontoh tindakan yang dilakukan sejumlah perusahaan yang bukan hanya membantu di bidang pendidikan, namun juga membantu mensejahterakan para perajin maupun petani rotan di Kotim ini.
Disampaikannya, sehubungan kebijakan larangan yang dilekuarkan pemerintah terhadap ekspor rotan, Supian berharap pemerintah dapat mencabut kebijakan itu atau mempertimbangkannya, dengan mencari solusi terbaik agar para petani rotan tidak merasa di rugikan atas kebijakan tersebut. (bro/beritasampit.com)