PULANGPISAU-Proyek rehab salah satu ruangan yang ada di SMPN 1 Kahayan hilir yang dikerjakan oleh CVRedRock, Kamis (18/5), sudah amburuk. Pengerjaan yang masih dibilang baru beberapa hari itu, memakan biaya sebesar Rp133 juta. Tetapi saat beritasampit.commelakukan survei di lapangan, memang ditemukan keganjalan berupa bahan bahan untuk rehab masih menggunakan bahan material yang usianya sudah puluhan tahun. Serta, hanya bagian atapnya saja yang terlihat dalam masa perbaikan. Padahal penting bagi kontraktor dan pemborong un memperhatikan bagian pondasi sebagai penopang kekuatan.
Menurut salah seorang warga setempat yang namanyaenggan dikorankan, kejadian ini terjadi sekitar pukul 1.30 WIB, Kamis (19/5) subuh. “Pada saat itu saya lagi nonton TV dan tiba tiba terdengar reruntuhan dan getaran yang luar biasa. Setelah saya lihat, ternyata bangunan yang belum selesai pengerjaannya sudah ambruk,” jelasnya.
Dari kejadian ini telah mengundang perhatian dari Sendong, selaku Ketua Umun Kalimantan Coruption Word (KCW). Menurutnya, bahwa proyek rehab yang sebenarnya adalah rehab total. Sepengetahuannya, bangunan yang didirikan sejak tahun 1977 tidak pernah direhab.
“Saya lihat bahan yang digunakan tidak memenuhi standar dan ini adalah kesalahan dari kontraktor, pemborong maupun dinas terkait yang telah menyetujui proyek yang tidak layak dijalankan,” ujar Sendong.
Sendong menambahkan, penyebab ambruknya bangunan ini dikarenakan tiang pondasi atau penopang bangunan ini sudah tua dan termakan rayab. Sehingga, tidak mampu lagi menopang berat barang barang yang baru.
Sementara itu, Kepsek SMPN 1 Yudia Partidina mengatakan memang pihak sekolah yang mengusulkan proposal rehab bangunan. Tapi, dia tidak pernah ada pemberitahuan kalau bangunan itu akan direhab.
“Saya tidak mau tahu soal ambruk atau apa. Saya cuma mau pemerintah segera menyelesaikan bangunan itu agar proses belajar mengajar bisa netral seperti biasa,” katanya.
Saat beberapa media cetak maupun online ingin mengkonfirmasikan ini ke Kepala Dinas Pendidikan, melalui telepon Kadis Pendidikan mengatakan bahwa dirinya tidak turun ke kantor. “Saya tidak turun, saya tidak bisa,” ucap Kadisdiknas melalui telpon yang mengobrol dengan salah seorang wartawan media cetak.
Tapi, saat beritasampit.com bersama media yang lain kekantornya, ternyata mobil Kepala Dinas Pendidikan ada di kantor dan pengakuan dari pegawai Diknas setempatmengatakan kalau Kadis Diknas ada dan tidak kemana-mana. (pra/beritasampit.com)