PANGKALAN BUN–“Pemerintah Tanpa Arsip Ibarat Tentara Tanpa Senjata,”itu lah bunyi kalimat yang terpampang disebuah baliho di mulut pintu masuk keruangan “Audio”, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kabupaten Kobar, saat beritasampit.com mengikuti rombongan sejumlah Kepala Dinas/SKPD usai acara coffee morning, Jumat (3/5), yang di gelar KPAD.
“Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kabupaten Kobar, salah satu Perpustakaan di Kalteng, yang sudah me-nasional di Indonesia. Dan memang benar kalau pemerintah tanpa arsip,ibarat tentara tanpa senjata,” ungkap Hj Hardaniati Staf Ahli Bupati Kobar, saat dibincingai beritasampitcom.
Menurut Hardaniati, dalam arahannya pada acara coffee morningkepada sejumlah SKPD antara lain mengatakan, keberadaan KPAD sudah menjadi paradigma seluruh SKPD, karena arsip di semua SKPD sebagai ujung dari urat nadi.
“Untuk itu kami menghimbau kepada seluruh SKPD untuk terus aktif koordinasi dengan pihak KPAD, agar semua dokumen dan arsip kita bisa tersimpan rapi, karena kita semua sangat membutuhkan dokumen atau arsip,” ujar Hardaniati.
Kepala KPAD Kabupaten Kobar, Safwan, mengatakan kepada beritasampit.com bahwa acara coffee morning, yang telah digelar beberapa kali dengan unsur SKPD dan lembaga lainnya,tujuannya untuk meningkatkan silaturahmi dan mencari masukan dan ide-ide/temuan-temuan baru, untuk perkembangan perpustakaan dan arsip daerah, ke arah yang lebih baik.
“KPAD sekarang sudah maju dan berkembang luas bukan karena diri saya, tapi berkat bantaun semua pihak, khususnya dariPemkab Kobar, lembaga swasta dan para komunitas yang ada di Kabupaten Kobar,” tandas Safwan.
Ditambahkan Safwan, KPAD selain mengumpulkan dokumen-dokumen dan arsip, dari berbagai instansi pemerintahan, juga mencari dan menerima arsip/ dokumen dari kelompok, atau perorangan, baik tentang sejarah Kobar, yang meliputi semua aspek budaya, pariwisata, ekonomi, industri, dan lain sebagainya.
Untuk pencarian domumen dan arsip, staf KPAD mendatangi beberapa rumah kediaman tokoh masyarakat. Seperti rumah kediaman Gusti HM Yusuf, dekat pemandian Putri Tujuh Istana Mangkubumi.
“Arsip dan dokumen sejarah Kabupaten Kobar, tulisan-tulisannya selain kami fotokopi dan dibukukan,juga foto-fotonya kami copyulang divisualkan dalam slide film, kemudian bisa ditayang dalam telivisi. Jadi para pengunjung yang datang ke KPAD selain bebes gratis membuka internet dan membaca buku, juga bisa masuk keruangan khusus foto dan visual audio foto,” beber Safwan.(man/beritasampit.com)