SAMPIT-Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) H Supian Hadi dan Wakil Bupati HM Taufiq Mukri menetapkan jadwal Safari Ramadan Sabtu(25/6) sore untuk empat kecamatan kawasan selatan berpusat di Masjid Nurul Hikmah, Desa Jaya Karet, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan(MHS) Samuda.
Diharapkan, para pemangku pemerintahan kecamatan, DPRD yang mewakili Daerah Pemilihan satu (Dapil 1) , tokoh masyarakat setempat, para kades dan lurah maupun RT dan masyarakat sekitarnya turut hadir. Hal itu penting, selain bertemu masyarakat akar rumput. Bupati juga ingin tau perkembangan wilayah yang dipimpinnya selama dua periode terkait keluhan, perkembangan dan kemajuannya.
Dan itu mengingat kepada masyarakat, terkait kondisi perubahan iklim yang mana di wilayah selatan akan menghadapi kemarau panjang 2016, tentunya menjadikan Pekerjaan Rumah(PR) bagi kita bersama. Dari prediksi BMKG bahwa kemarau 2016 lebih panjang yakni mencapai 7 bulan.
Harapan masyarakat selatan dengan Safari Ramadan Bupati di Masjid Nurul Hikmah, setidaknya mengingatkan kembali kepada aparatur di bawahnya untuk segera mengantisipasi dua hal dampak berat bagi masyarakat yang terjadi setiap musim kemarau tersebut.
Yang mana setiap musim kemarau panjang wilayah selatan rentan warga masyarakatnya kekurangan air bersih dan selain itu, kebakaran hutan dan lahan ( Karluthan) sulit penangananya.
Seperti tahun 2015 lalu, banyak kebun-kebun milik masyarakat yang ikut terbakar seperti kebun buah-buahan, rambutan, pisang, karet, sengon, jabon dan sawit turut terbakar yang kerugian tentu tak sedikit jumlahnya.
Camat Mentaya Hilir Selatan (MHS) Jumberi SIP ketika dikonfirmasi beritasampit.com, Jumat (24/6) terkait dampak musim kemarau panjang itu menjelaskan, dengan kehadiran kepala pemerintahan Kabupaten Kotim ke wilayah selatan pastinya akan kita sampaikan keluhan masyarakat terkait kondisi wilayah selatan saat musim kemarau.
Camat mengharapkan , dari segi penanganan dan antisipasi mengatasi dua hal yang sering terjadi setiap musim kemarau di wilayah ini sangat penting untuk terus ditinjau ulang lagi. “ InsyaAllah besok (hari ini, red) akan kita sampaikan ke bapak bupati terkait penanganan dua hal tersebut,” ujarnya.
Sementara, Kepala Desa Jaya Karet, Pauji menuturkan, hal itu juga tanggung jawab bersama sebagai abdi masyarakat. Ia juga katanya, sudah menganggarkan untuk tahun ini alat pemadam kebakaran melalui dana desa (DD) hanya saja masih belum bisa dicairkan.
Setidaknya, desa sudah memiliki alat pemadaman kebakaran. “Kalau terjadi kebakaran lahan di desa, aparat desa bersama warganya bisa melakukan pemadaman secepatnya,” ujarnya.(mar/beritasampit.com)