SAMPIT-Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) merupakan salah satu kabupaten yang seluruh jalur masuk transportasi sudah tersedia. Baik itu dari darat, laut dan juga udara. Selain itu, Kotim juga menjadi daerah tujuan penduduk pendatang untuk mengadu nasib dengan mencari pekerjaan, sehingga akan berpengaruh terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), seperti tindak kriminalitas yang meningkat.
“Namanya kabupaten maju cobaannya juga sangat besar, khususnya peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang, dan di Sampit ini kita lihat sangat banyak kapal yang masuk baik itukapal barang, kapal penumpang dan pesawat serta lainnya, kita mengharapkan masyarakat mengisi pembangunan yang ada ini bukan hanya dengan ilmu dan teknologi, melainkan juga kita berpesan pada masyarakat mengisi dengan ilmu, iman dan takwa, sehingga Kabupaten ini akan lebih berkah dan Kalteng juga semakin berkah,”ungkap Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Habib H Said Ismail, dalam acara Safari Ramadhannya, bertempat di Masjid Jami Sampit, Minggu (26/6) sore.
Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat, tentunya memberikan dampak yang baik terhadap pembangunan daerah, meski demikian dalam menjalankan proses pembangunan dan membawa daerah yang maju, tidak akan mudah bagi pemimpin daerah tanpa adanya dukungan dari masyarakatnya yang turut bekerjasama membantu pembangunan daerahnya masing-masing.
“Kota Sampit luar biasa, sekarang kemajuannya pesat, belum lagi operator penerbangan juga bertambah. Kotim ibaratkan kabupaten seperti gula yang dirubungi semut saat ini, banyak yang datang kesini dan ini tentunnya tidak lepas dari pada Pemimpinnya, dan program pemimpin tidak akan berjalan lancar tanpa ada dukungan masyarakatnya. Ini berarti ada hubungan sinegitas yang baik dari pemimpinnya, SKPD dan masyarakat Kotim ini sendiri,”jelas Habib.
Dia juga berpesan, di era globalisasi saat ini segala kebutuhan baik itu dari segi ekonomi masyarakat maupun pembangunan cukup sulit, yang tentunya akan sangat berpengaruh terhadap mental dan sikap masyarakat.
“Pesan saya yang mampu harus benar-benar memperdulikan yang tidak mampu, yang kuat melindungi yang lemah, yang pintar harus mengajari yang kurang pintar dan juga yang berkuasa jangan semena-mena, namun bagaimana bisa mengayomi masyarakatnya,”tandas Habib selain bertindak sebagai orang nomor dua di Kalimantan Tengah, namun juga menjadi penceramah serta imam dalam Safari Ramadan yang digelarnya di Kota Sampit. (bro/beritasampit.com)