SAMPIT-Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur, khususnya di Kota Sampit pada bulan Juli 2016 terus terjadi. Sedikitnya 3 titik api yang sudah bisa dipadamkan oleh Badan Penanggulangn Bencana Daerah (BPBD), bekerjasama dengan Damkar, TNI dan Polri dalam satu minggu terakhir. Yakni dua titik api di Jalan Pramuka dan satu di Kapten Mulyono dengan jumlpah keseluruhan kurang lebih 5 hektare.
Agar hal tersebut dapat terus diminamilisir, Kotim sendiri telah menetapkan status daerahnya menjadi siaga bencana kebakaran hutan dan lahan. “Status siaga Karhutla ini ditetapkan terhitung sejak 11 Juli hingga 8 Oktober 2016,” sebut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim, Sutoyo usai memadamkan api di Jalan Kapten Mulyono, Kamis (14/7).
Ditambahkannya, dengan ditetapkannya status siaga bencana Karhutla, diharapkan tingkat kewaspadaan dan kesiagaan tim serbu api maupun masyarakat bisa lebih ditingkatkan. Selain itu, juga sebagai langkah antisipasi dampak Karhutla, yakni bencana kabut asap.
“Kita terus menimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan pertanian dengan cara membakar. Apalagi saat ini, sudah memasuki musim kemarau dan bisa menyebabkan kebakaran lahan hingga meluas,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Damkar Kotim, Sunardi mengatakan,sejak ditetapkannya status siaga bencana Karhutla pihaknya meningkatkan kewaspadaan 1×24 jam serta melakukan patroli. Pihaknya juga telah menyiapkan sembilan armada pemadam kebakaran yang disiagakan, termasuk water canon milik kepolisian. (raf/beritasampit.com)