SAMPIT-Pelayanan yang kurang maksimal, mungkin hal ini yang harus dibenahi oleh Rumah Sakit dr Murjani Sampit, terutama keterbatasan tenaga dokter sangat dibutuhkan masyarakat yang berobat di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah tersebut.
“Kalau bisa ditambah lagi dokternya, seperti ini saya mau periksa ke poli kebidanan, tapi dokternya lama ditunggu. Kata perawatnya lagi operasi pasien. Harusnya ada dokter lainnya yang melayani di poli bidan, biar pasien tidak menumpuk seperti ini,” ungkap salah seorang pasien yang tidak ingin identitasnya dipublikasikan,Sabtu (16/7).
Untuk poli kebidanan sendiri, ada tiga dokter yang dimiliki RSUD Murjani, dengan masing-masing jadwal dua hari piket. Selain melayani konsultasi dan pemeriksaan di ruang poli yang disediakan, namun dokter tersebut juga melakukan pemeriksaan secara keliling di masing-masing ruangan pasien rawat inap. Namun yang membuat waktu pelayanan banyak tersita, ketika ada operasi, maka pasien pun terpaksa rela antre menunggu sampai selesai operasi.
“Harusnya dokter untuk poli kebidanan ini dua orang yang piket, kalau satunya lagi operasi, yang satunya bisa melayani di poli,”kata pasien lainnya yang merasa kecewa.
Penambahan tenaga dokter memang sudah seharusnya diperhatikan oleh pemerintah daerah Kotim, apalagi Kotim salah satu Kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di Kalimantan Tengah yang mencapai hampir 500 ribu jiwa.
Upaya Pemkab Kotim dengan membangun dua rumah sakit di Kecamatan Parenggean dan Mentaya Hilir Selatan, merupakan program yang tepat untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan. Tetapi tanpa di dukung dengan tenaga dokter yang masih kurang, tetap saja fasilitas pelayanan kesehatan yang disediakan tidak akan berjalan seperti yang diinginkan masyarakat, yang memang membutuhkan pelayanan yang baik dan nyaman. (bro/beritasampit.com)