SAMPIT-Kebakaran lahan dan semak belukar di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dalam sepekan belakangan ini kian marak. Apalagi saat ini sudah mulai memasuki musim kemarau, membuat banyakpemilik lahan yang diduga melakukan pembersihan lahan mereka dengan cara dibakar.
Salah satunya kebakaran lahan yang terjadi dijalan Kapten Mulyono Kecamatan Mentawa Baru Ketapang tidak jauh dari jembatan patah. Sebuah lahan yang ada kepemilikannya terbakar. Panasnya terik matahari ditambah lahan yang terbakar merupakan kawasan gambut membuat api cukup sulit untuk dipadamkan, Kamis (4/8).
Untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran lahan itu, sebanyak 1 unit mobil pemadam kebakaran bersama tim gabungan dari TNI, Satpol PP, Damkar maupun kepolisian diterjunkan kelokasi. Beruntung lahan yang terbakar bisa dicapai oleh petugas, sehingga api pun bisa dijinakan.
Dandim 1015 Sampit, Letkol Infantri I Gede Putra Yasa, melalui Perwira Seksi (Pasi) Operasional, Kapten Joko Susilo mengungkapkan lahan yang terbakar sebagian besar ada unsur kesengajaan oleh pemilik lahan yang sengaja membersihkan lahannya dengan cara dibakar, karena dinilai lebih ekonomis.
“Saya rasa kalau istilah terbakar sendiri kiranya tidak mungkin, daun kering kalau kita biarkan satu tahun pun tidak akan terbakar, tapi pasti ada unsur kesengajaan,” ungkap Joko.
Dari pantauan tim penaggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), mencatat telah menemukan beberapa titik api disejumlah wilayah di Kota Sampit, hal ini yang membuat tim untuk selalu siaga memonitor agar bisa bergerak cepat melakukan penanggulangan Kebakaran lahan tersebut.
“Kita sudah menyiapkan tim khusus di tiap-tiap Koramil, seluruhnya gabungan dari TNI, kepolisian dan instansi terkait. Dari panatuan kita memang intensitas Kebakaran Lahan untuk Kotim cukup lumanyan, dan sudah ada beberapa titik seperti di jalan Cilik Riwut dan ada di Kapten Mulyono ini. Kita harus siaga, kalau tidak bersiap kita akan keleleran sendiri seperti tahun sebelumnya,” katanya.
Mengingat mulai maraknya kebakaran lahan ini, Joko menghimbau pada seluruh masyarakat Kotim, Khususnya yang memiliki lahan agar tidak melakukan aksi pembakaran. Sebab dampak yang ditimbulkan akibat kebakaran lahan sangat membahayakan, bukan hanya akan menimbulkan pencemaran lingkungan dengan munculnya kabut asap, namun juga sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
“Kasus kebakaran lahan ini tetap akan kita serahkan ke pihak kepolisian untuk dilakukan penyelidikan. Nanti dari pihak Koramil yang akan membuat laporannya untuk diserahkan ke Kepolisian,” tandasnya. (bro/beritasampit.com)