Waspadai Karhutla, di Kobar Sudah Terpantau 23 Titik panas

    Waspadai Karhutla, di Kobar Sudah Terpantau 23 Titik panas

    PANGKALAN BUN- Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Barat) perlu diwaspadai dan diantisipasi. Pasalnya, saat ini sudah terpantau ada 23 titik panas, yang terjadi mulai Janurai 2016 sampai sekarang Agustus 2016, dan yang paling terparah dalam dua minggu terakhir ini.

    Hal itu dikatakan Kepala Badan Pengendalian Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Kobar Hermon F Lion didampingi Kabid Penanggulangan dan Kesiapsiagaan Bencana, Reneli, saat dikonfirmasi beritasampit.com, Kamis (11/8)

    Menurut Hermon, tiga hari terakhir intensitas hot spot atau titik panas meningkat. Sehingga pagi hari mulai nampak kabut asap.”Dua minggu terakhir mulai parah jumlah titik api namun karena sekarang penangananya secara bersama-sama sehingga dengan cepat titik api dapat dipadamkan,” ungkap Hermon.

    Ditambahkan Reneli, penanganan kebakaran hutan dan lahan tahun ini lebih cepat tanggap karena ditangani secara bersama baik petugas yang ada di BPBD, selain itu ada juga Tim gabungan baik dari Kodim 1014 Pangkalan Bun,  Polres Kobar. “Selain itu juga didukung dari kecamatan, Danramil dan Polsek serta SKPD terkait seperti Manggala Agni dan BKSDA,” ujar Reneli.

    Menurutnya, untuk petugas pengendalian kebakaran sudah cukup kuat,  tapi kendalanya sarana terutama saat melakukan pemadaman kesulitan air hingga harus membawa portable. Dari 23 titik api yang terpantau total lahan yang terbakar seluas 150 hektare tersebar di semua kecamatan namun yang paling tinggi jumlah titik api di Kecamatan Arut Selatan terutama di Jalan Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama.

    “Hingga saat ini kami pun masih menunggu bantuan dari pusat untuk pembuatan embung dan sumur, yang sampai saat ini informasinya masih dalam proses,sedangkan  jumlahnya pun kami belum mengetahui berapa titik, sedangkan untuk anggaran masih proses karena anggaran penanganan karhutla masuk dalam perubahan anggaran, namun demikian semua Tim tetap bekerja secara bahu membahu,” beber Reneli. (man/beritasampit.com)