SAMPIT-Trans Handil merupakan salah satu daerah transmigrasi di wilayah Kalimantan Tengah, dengan kesuburan tanah di atas rata-rata dibandingkan dengan wilayah transmigran lainnya. Wilayah ini juga terkenal dengan wilayah penghasil sayur terbesar, utamanya pada Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Sejak 23-25 Agustus 2016 PKPU melakukan Baseline Survey pada wilayah tersebut guna mendapatkan gambaran potensi dan kendala pertanian kaitannya dalam intervensi program Fasilitasi Bisnis Usaha Tani Klaster Berdaya . Survey ini dilaksanakan dengan metode wawancara mendalam dan observasi lingkungan. Partisipan yang diikutkan pada survey ini adalah petani dengan jumlah responden sampai 60 Jiwa.
Berdasarkan hasil survey, diketahui bahwa mayoritas petani masih berusia produktif yaitu berkisar 30 – 50 tahun. Petani pada wilayah ini sangat terampil dalam mengelola lahan pertanian. Mayoritas dari petani mampu memproduksi pupuk dan pembasmi hama dengan ramuan yang biasa mereka buat sendiri. Hasil panen biasanya mereka jual dan ada sedikit bagian yang dikonsumsi sendiri. Komoditas unggulan yang dihasilkan antara lain berupa jagung manis, kacang-kacangan, ubi jalar dan sayuran hijau.
Kendala yang dihadapi para petani biasanya hanya pada saat musim kemarau, atau biasa masyarakat sebut dengan musim timur. Hal ini dikarenakan mayoritas petani mengandalkan tadah hujan dan aliran sungai dalam mengairi kebunnya.
“Saat musim timur gini mas, sayuran harus lebih sering disiram biar tidak layu. Saat ini hanya orang-orang tertentu saja yang bisa bercocok tanam dimusim timur, karena tidak semua orang mampu mengairi lahannya. Oleh karenanya kita perlu mesin pompa air untuk menyiram tanaman yang sudah hidup. Saya berharap program tani yang mau dijalankan bersama PKPU ini jadi tempat belajar dan bisa mencari jalan bersama mengatasi masalah dimusim timur,” ujar Sardi. (PKPU/Mustofa/Kotim)