SAMPIT- Keberadaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sangat penting untuk membantu mengangkat harga hasil produksi para petani. Selama ini masyarakat selalu dirugikan dengan permainan harga yang dilakukan oleh para tengkulak maupun pihak perusahaan.
“Seperti hasil kebun sawit, biasanya pihak perusahaan membeli hanya Rp. 1.600 per kilo, padahal dari satu biji buah sawit bisa dijadikan 9 item bahan, sangat menguntungkan pihak perusahaan, harusnya harga satu kilo sawit Rp. 5.000, itu baru adil,”ungkap Roy M Lumban Gaol, Anggota DPRD Kotim dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu, selasa (20/9).
Selain dari pemerintah, peran swasta juga bisa memberikan andil penting untuk membantu perekonomian daerah, seperti membangun pabrik yang juga berperan menjadi wadah penampungan hasil panen masyarakat.
“Pemerintah membangun BUMD bisa, swasta juga kalau di kasih izin pasti bisa agar membantu mengangkat harga hasil panen. Sudah banyak yang memberikan usul, tapi sistem birokrasi yang berbelit-belit dari pemerintah yang membuat sulit,”ujarnya.
Ditambahkan, sehubungan dengan krisis global yang berdampak terhadap menurunnya perekonomian saat ini, banyak pengusaha maupun pihak dari korporasi yang merugi, dampaknya ada yang melakukan PHK massal, merumahkan karyawan serta mengurangi jam kerja.
Berkurangnya lapangan pekerjaan akan menambah daftar jumlah pengangguran di daerah ini. Tentunya kesulitan ekonomi ini akan memicu pada kesenjangan sosial di masyarakat, seperti meningkatnya tindak kriminalitas, terutama aksi-aksi pencurian buah sawit, baik itu di lahan milik perusahaan maupun milik masyarakat.
Menyikapi hal tersebut, dirinya juga meminta pada pihak perusahaan untuk lebih jeli dalam mengeluarkan dokumen, seperti Surat Perjanjian Kerjasama (SPK), yang dinilai masih banyak disalahgunakan oleh masyarakat yang mengantongi SPK.
“Mekanisme Perusahaan memberikan SPK harusnya melakukan survei bagaimana dan di mana lahannya, tanpa di survai sama saja menampung pencuri. Apalagi pekerjaan saat ini sulit dan sudah mulai banyak tindakan kriminalitas,”tandasnya (Ilm)