Terungkap….Pelaku Pembunuh Toni Hidayat Ingin Kuasai Laptop Korban

    Terungkap….Pelaku Pembunuh Toni Hidayat Ingin Kuasai Laptop Korban

    SAMPIT-Dalam 22 rekonstruksi pembunuhan Toni Hidayat 20 September 2016 lalu, di sebuah barak di Gang Rambai 4, Jalan Ir H. Juanda Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terungkap bahwa Rano (pelaku) pembunuh Toni Hidayat (korban), berniat ingin menguasai harta milik korban.

    Dalam rekonstruksi yang dikawal ketat aparat kepolisian bersama petugas Kejaksaan Negeri Sampit di lokasi kejadian, Selasa (4/10) siang, korban dan pelaku bertemu di sebuah warung di Jalan Iskandar sekitar pukul 21.30 WIB, Senin (19/9) malam. Setelah pertemuan itu, korban dan pelaku kemudian pergi bersama ke barak korban yang berada di ujung gang.

    Sekitar pukul 23.30 WIB malam itu, pelaku memainkan laptop milik korban, sedangkan korban tertidur dengan posisi terkurap. Kemudian, seketika muncul niat pelaku ingin memiliki laptop milik korban. Setelah itu, tersangka pergi ke dapur mengambil sebuah pisau dan tali rapia. Piau dapur kemudian diselipkan di pinggang sebelah kiri, sedangkan tali rapia dipegang dengan tangan kiri. Setelah itu, tersangka membangunkan korban dan menjerat kepala korban dengan tali rapia.

    Selajutnya, korban berontak dan beruhasa melakukan perlawanan. Karena melawan, tersangka kemudian mengambil pisau di pingganggnya dan menusukkannya ke dada kanan korban. Meski terluka, korban masih bisa melepaskan diri dari tersangka dan pergi kearah pintu barak. Namun tersangka mengejar dan kembali menusuk korban sebanyak dua kali.

    Dalam keadaan terluka, korban masih mampu membuka pintu kemudian lari ke kea rah rumah salah seorang warga. Adegan terakhir yang diperagakan yaitu saat tersangka pergi ke rumah orang tuanya yang berada di Gang Rambai 2. Setelah itu korban diamankan oleh polisi.

    “Kalau melihat rekonstruksi pembunuhan ini, mungkin sudah hampir sama dengan kejadiannya. Karena saat malam kejadian itu, korban minta tolong dan saya dengar itu. Tapi warga tidak berani keluar, karena dikira orang gila. Akhirnya pemilik rumah yang dimintai tolong korban keluar dan melihat korban sudah terkapar dihadapan rumahnya. Akhirnya warga berkumpul dan menolongnya, namun sayang korban tidak selamat saat dibawa kerumah sakit,” ungkap Bani salah satu warga sekitar tempat tinggal korban yang menyaksikan rekonstruksi itu. (raf)