Sampit – Puluhan wartawan di Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menggelar sikap solidaritas mengecam aksi kekerasan yang dilakukan oknum DPRD Barito Selatan, apalagi dikabarkan penyerangan dilakukan dengan mengerahkan sejumlah preman ke Kantor PWI Barsel pada kamis (29/9).
“Kami mengutuk keras oknum DPRD yang melakukan aksi kekerasan dan penyerangan terhadap kantor PWI, kita negara hukum ada aturannya,” dalam orasi yang dipimpin langsung Ketua PWI Kotim, Andry Rizky Agustian, jumat (30/9).
Penyerangan pada kantor PWI merupakan tindakan yang tidak terpuji, apalagi aksi itu dilakukan oleh seorang wakil rakyat yang seharusnya menjadi contoh baik pada masyarakat.
“Kami minta Polisi jangan diam, oknum DPRD itu harus ditangkap, kita minta Kapolda mengusutnya,” ujar Andry.
Sebagai pejabat tentunya orang berpendidikan dan sangat memahami aturan undang-undang, tidak sepantasnya melakukan sikap yang tidak terpuji, apalagi dengan membawa sejumlah preman untuk melakukan tindakan main hakim sendiri.
“Aksi anarkis dengan menyerang kantor PWI itu tindakan melanggar hukum, apalagi dengan membawa para preman. Meski orang itu seorang pejabat publik, kami minta hukum harus adil, dan polisi harus mengusut oknum dewan ini sampai tuntas,” pungkasnya.
Sebagai bentuk keprihatinan selain meletakkan peralatan kerja, para jurnalis yang tergabung di PWI Kotim ini juga menaburkan bunga sebagai bentuk duka yang mendalam terhadap tindakan seorang oknum dewan yang mencoreng nama baik lembaga terhormat tersebut. (Ilm)