PALANGKA RAYA – Mulai digandrunginya penanaman tanaman obat di masyarakat, mulai menyita perhatian beberapa pihak, khususnya kalangan Komisi B DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang membidangi Perkebunan dan Pertanian. Pasalnya hal ini merupakan sebuah perkembangan baru dibidang ekonomi khususnya pertanian.
“Yang pertama, hal ini menjadi alternatif untuk menambah penghasilan, tetapi yang penting, tamanan obat yang ditanam oleh para petani tersebut, pangsa pasarnya tersedia.”Ucap ketua Komisi B DPRD Provinsi Kalteng, Borak Milton, Pada saat diwawancarai oleh awak media, di Gedung Komisi DPRD Kalteng, jalan S. Parman, Kota Palangka Raya, Jumat (30/9) kemarin.
Selama ini, tanaman yang dapat diolah menjadi obat tradisional dari Provinsi Kalteng justru kurang begitu dikenal di wilayah asalnya, dan lebih dikenal di luar wilayah Provinsi Kalteng sendiri, sebut saja seperti Bawang Dayak, yang memiliki beragam khasiat, mulai dari mengobati penyakit ringan hingga penyakit kronis. Tanaman ini justru terkenal akan khasiatnya hingga kemancanegara.
Politisi asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut juga menghimbau, para petani juga harus mempertimbangkan penjualannya, pasalnya, jangan sampai hanya sekadar ikut-ikutan menanam, tetapi tanaman yang ditaman adalah yang kurang berkhasiat.
“Para petani yang lain juga jangan hanya sekadar ikut-ikutan, jangan sampai tanaman yang ditanam adalah tanaman yang tidak laku karena kurang berkhasiat.”Tegasnya.
Selain itu, Sambug Borak milton, pihak petani tanaman obat juga harus mengajukan bantuan kepada pihak pemerintah agar bisa semakin berkembang.
“mereka juga harus menyampaikan kepada pemerintah, baik itu pemerintah Kecamatan, Kabupaten maupun pemerintah Provinsi, agar bisa semakin berkembang. Dan saya yakin, pemerintah pasti akan mendukung, namun tanaman yang ditanam harus pilihan, jangan hanya asal obat.”ujarnya.
Disamping itu, tanaman obat-obatan dari provinsi kalteng, kerap dicari oleh para wisatawan baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara yang rela datang ke Provinsi Kalteng hanya untuk mencari beberapa tanaman yang hanya bisa tumbuh dibeberapa wilayah Kalteng. sehingga selain budaya yang unik, obat-obatan tradisional juga dapat menjadi salah satu daya tarik tersendiri.
“kebudayaan yang ada di Provinsi Kalteng, sangatlah unik dan memiliki ciri khas tersendiri dimata wisatawan, dan saya kira, tanaman-tanaman obat pun tidak kalah menarik, karena para wisatawan pun ada yang rela datang jauh-jauh hanya untuk mencari tanaman obat di Kalteng, jadi hal ini merupakan data tarik tersendiri selain orang datang ke kalteng untuk melihat kebudayaan,” pungkasnya. (nata)