PALANGKA RAYA – Wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Kalteng II, meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Kabupaten Seruyan, Hj Putri Noor Hajjah mengunkapkan bahwa masyarakat di wilayah setempat mengeluhkan biaya pendidikan yang masih mahal.
Khususnya saat para orang tua mau memasuk anak-anaknya sekolah (murid baru) dan daftar ulang siswa setiap tahun ajaran baru, tidak hanya di sekolah di pedesaan namun juga sekolah di perkotaan.
Saat reses di sana, baik di wilayah Kecamatan Parenggean, Hanau, Tualan Hulu dan Sembuluh di wilayah Kotim, warga kita selalu mengeluhkan biaya masuk sekolah yang cukup mahal, baik saat masuk (murid baru) maupun daftar ulang.
“Bagi yang berduit tidak masalah, bagi warga kita yang hidup pas-pasan itu terasa berat bagi mereka,”ucap Hj Putri Noor Hajjah, di selah menghadiri rapat paripurna penyampaian hasil reses di DPRD Kalteng, Rabu (5/10).
Anggota Fraksi PKB DPRD Kalteng ini, berharap pemerintah daerah setempat dapat memperhatikan keluhan masyarakatnya saat ini. Mengingat ada banyak bantuan/dana dari pemerintah untuk menunjang dunia pendidikan, sehingga tidak perlu lagi membebani para orang tua murid lagi.
“Kita berharap agar masyarakat kita yang tidak mampu dibantu dibebaskan dari biaya-biaya saat masuk sekolah dan juga biaya daftar ulang dan lainya karena sekolah sudah dibantu banyak dana baik dana BOS mapun dana Block Greend,”harapnya.
Disampaikan juga bahwa menyangkut jumlah siswa/murid di dalam satu ruangan kelas juga diharapkan tidak berlebihan/berdesak-desakkan (over kapasitas) dalam satu ruangan kelas.
“Rata-rata dalam satu kelas itu maksimal 30 orang, jangan lagi di tambah, sehingga berdesak-desakkan, menyebabkan konsentrasi anak-anak untuk belajar juga tergangu. Itu juga menjadi keluhan para orang tua kita disana, agar diperhatikan oleh pihak sekolah/dinas setempat,” ungkapnya. (nata)