Sampit – Mencegah persaingan harga peternak unggas lokal dengan luar daerah, Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan pangan Kotim, diminta lebih serius dalam membentuk koperasi peternak.
Keberadaan koperasi sangat berguna menjadi pengimbang dalam mengatur harga ayam lokal maupun luar daerah. Selain itu, koperasi juga menjadi wadah membantu para peternak lokal agar tidak merasa biaya produksi mereka tidak tinggi.
Hal itu yang diungkapkan anggota DPRD dari Fraksi Golkar, Otjim Supriatna yang sangat mendukung keberadaan koperasi peternak,“Mengurangi pasokan peternak dari luar daerah yang mengalir deras yang menimbulkan harga rendah. Dengan adanya koperasi tentunya bisa mencegah permasalahan itu, paling tidak koperasi mampu mengatur harga baik itu dari peternak lokal maupun luar daerah bisa diatur melalui harga Koperasi,” jelas Otjim, rabu (5/10).
Keberadaan koperasi diharapkan bisa membantu benar-benar persaingan harga di pasaran, jangan sampai menimbulkan harga yang merugikan konsumen. Koperasi harus cermat mencarikan solusi terhadap permasalahan yang menimbulkan harga tinggi.
“Saya amanatkan, Koperasi Peternak harus jeli dalam mengsingkronkan, meneliti, mana yang menimbulkan biaya tinggi dalam proses produksi ayam lokal ini,” katanya
Pemerintah melalui Dinas terkait serta Apur, diminta untuk lebih teliti pada usaha peternakan unggas tersebut, komponen-komponen yang menjadikan biaya tinggi, baik itu dari pengelolaan, pengolahan, bahan pakan maupun permodalan jangan sampai menimbulkan harga tinggi, hanya disebabkan biaya produksi yang cukup tinggi, sehingga peternak lokal tidak bisa bersaing dengan peternak luar daerah.
“Kita sudah memasuki perdagangan bebas Asean, sehingga ketika peternak tidak mampu bersaing, tidak menutup kemungkinan bisa habis dengan sendirinya. Permasalahan ini sudah menjadi tugas pemerintah daerah untuk mencermatinya,” tegasnya
Otjim juga menekankan, bagaimana Pemerintah Daerah sendiri bisa memberikan pembinaan, mencermati pengusaha unggas lokal sehingga mampu bersaing di pasar bebas Asean ini. (Ilm)