SAMPIT-Kesal dan kecewa itulah yang dirasakan Abdul Anas. Warga Sampit yang mengatar anaknya yang sebagai mahasiswa Universitas Islam Bandung, Jawa Barat PT Sinar Mas Group ketika mengajukan permohonan magang diperusahaan kelapa sawit itu, namun ditolak perusahaan.
Penolakan dengan tidak memberikan kesempatan magang kepada putranya, menunjukan sikap apatisme perusahaan terhadap mahasiswa asal daerah sendiri. Hal ini diungkapkan Abdul Anas. Jumat (14/10).
Sebagai orang tua, Anas menyayangkan dengan kejadian ini, padahal anaknya merupakan salah satu mahasiswa terbaik di perguruan tinggi tersebut.
“Saya selaku warga Sampit menyayangkan sikap salah satu kantor perusahaan perkebunan yang menolak menerima mahasiswa magang tanpa alasan apapun,” kata Abdul Anas.
Dia menambahkan seharusnya perusahaan perkebunan dapat membuka peluang kepada putra daerah yang ingin magang. Dengan begitu, dari ilmu yang didapat, bisa digunakan di perusahaan di daerah asal masing-masing. Kemudian, dengan mengajukan proposal ke perusahaan didaerah asal, tentu perusahaan dapat berpikir bahwa harapan mahasiswa yang magang bisa dekat dengan keluarganya dan lebih nyaman saat pelaksanaan magang.
“Anak saya juga mengajukan proposal magang di Citra Borneo Indah Group, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, tapi langsung diterima, bahkan langsung diminta kapan mau bekerja dan disiapkan sarana untuk pulang perginya. Tapi karna anak saya ingin magang di Kotim ini, saya antar. Ini malah ditolak tanpa alasan yang jelas,” ungkapnya.
Anas sendiri menyayangkan kejadian tersebut, karena perusahaan yang berinvestasi di Kotim minim perhatian. Dia juga berharap kejadian seperti itu tidak menimpa mahasiswa-mahasiswa magang Kotim lainnya. (raf/beritasampit.com)