Pilkada Barsel Lebih Rawan dari Kobar

    Pilkada Barsel Lebih Rawan dari Kobar

    PALANGKA RAYA-Pada tahun 2017 mendatang, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) akan melaksanakan pemilihan kepala daerah  (Pilkada) di dua kabupaten yaitu Kotawaringin Barat (Kobar) dan Barito Selatan (Barsel).

    Menjelang Pilkada seperti biasanya suhu politik di daerah masing-masing meningggi. Karena itu Bawaslu Kalteng mulai memetakan kondisi daerah yang melaksanakan pilkada.

    Ketua Bawaslu Kalteng Theopilus Y Anggen membeberkan tingkat kerawanan pilkada Kabupaten Barsel memiliki tingkat kerawanan lebih tinggi dari Kobar.

    “Secara nasional berdasarkan inedeks kerawanan  Barsel urut 27 nasional dengan tingkat kerawanan sedang dengan angka indeks kerawanan pilkada (IKP) 2,293 Sementara, Kobar yang juga akan mengukuti pemilu serentak 2017 masuk nomor urut 77 nasional dan masuk kategori rendah dengan angka indeks kerawanan pilkada 1,577.”katanya, kemarin.

    Adapun peringkat empat besar tingkat kerawanan secara nasional pada Pilkada 2017 secara berturut-turut ialah Tolikara, Irian Jaya, Nduga dan Lanny Jaya.

    Sementara peringkat kerawanan berdasarkan variabel dimensi pelanggaran Kabupaten Barsel menduduki nomor 45 sementara Kabupaten Kobar berada diperingkat 76 nasional.

    “Untuk tingkat kerawanan berdasar variabel dimensi penyelenggaraan kedua kabupaten ini masuk kategori tingkat kerawanan rendah,” katanya.

    Tingkat kerawanan berdasarkan variabel dimensi kontestasi Kabupaten Barsel menduduki nomor 13 dengan tingkat kerawanan sedang. Sementara Kobar masuk nomor urut 84 nasional dengan kategori kerawanan rendah.

    Tingkat kerawanan berdasarkan variabel dimensi partisipasi. Kabupaten Barito Selatan masuk nomor urut 22 sementara Kabupaten Kotawaringin Barat masuk nomor urut 42 nasional dengan tingkat kerawanan masing-masing sedang.

    Diantara variabel yang digunakan ialah terkait integritas penyelenggara, profesionalitas penyelenggara, kekerasan terhadap penyelenggara, pencalonan, kampanye, kontestas, kerabat politik calon, hak pilih, karakteristik dan keterlibatan masyarakat.

    Pihaknya pun meminta seluruh elemen masyarakat agar dapat berpartisipasi mensukseskan pilkada berkualitas dengan tidak melakukan politik uang dan kampanye hitam. (ant/beritasampit.com)