PANGKALAN BUN-Dayak Tomun atau Tomon juga bisa disebut Tumon bukanlah nama diri dari salah satu suku.Tapi Dayak Tomun adalah penamaan untuk sekelompok suku Dayak yang mendiami Daerah Aliran Sungai Lamandau di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.
kata “Tomun’ bisa diartikan berbicara, bermusyawarah, bertemu dalam suatu pertemuan untuk saling memahami, mengerti, dan mengetahui benar, serta memaklumi.
Tomun artinya kaum yang mudah berhubungan satu sama lain dalam satu rumpun. Walaupun terdiri dari berbagai dialek yang berbeda, mereka masih bisa saling berkomunikasi seakan-akan satu suku.
Guna menumbuh kembangkan kecintaan terhadap kebudayaan, antara lain Kesenian Budaya Dayak Tomun di Kecamatan Arut Utara Kabupaten Kotawaringin Barat,perlu adanya pengenalan sejak dini, maka atas dasar itulah, PT.Surya Indah Nusantara Pagi (SINP) dan PT.Persda Bina Nusantara Abadi (PBNA) yang bernaung di Astra Group,telah menggelar Fedtival Kesenian Budaya Dayak Tomun Sabtu 15 Oktober 2016 yang dibuka Bupati Kobar Bambang Purwanto.
“Peserta gelar Festival Kesenian Budaya Dayak Tumon,cukup banyak diikuti 23 sekolah mulai tingkat TK, SD dan SMP dan acaranya digelar di Gedung Aula PT.SINP dan PT.PBNA,”ungkap Hidayatussyaban perwakilan PT.SINP/PT.PBNA saat dibincangi wartawan.
Bupati saat membuka acara festival mengatakan pendidikan kebudayaan sangat diperlukan untuk dapat memupuk sikap toleransi dan saling menghargai diantara masyarakat. Dan sedini mungkin kepada generasi bangsa perlu ditumbuh kebangkan,dengan cara mempelajri budaya itu sendiri.
“Pendidikan kebudayaan akan lebih efektif untuk menanamkan sikap toleransi dan saling menghargai ketika dilaksanakan sejak kecil,.Salah satu cara pelaksanaan pendidikan kebudayaan yang efektif adalah melalui pendidikan di lingkungan sekolah, terutama di sekolah dasar,” ungkap Bupati.
Menurut Bupati dengan bekal pengetahuan budaya inilah diharapkan akan terpupuk rasa cinta terhadap budaya di dalam diri para siswa, sehingga rasa cinta tersebut akan mendorong siswa untuk selalu menjunjung toleransi dan saling menghargai keberagaman maupun perbedaan budaya yang ada di sekitarnya.
“Budaya yang ada di Kabupaten Kobar perlu terus dijaga dan dilestarikan, jangan sampai budaya yang ada dirusak oleh masuknya budaya asing, anak anak sejak dini perlu dikenali budaya yang ada agar tumbuh kecintaan terhadap kebudayaan yang kita miliki.Dan saya salut kepada PT. SINP dan PT. PBNA (Astra Group) yang telah melaksanakan kegiatan ini”,imbuh Bupati.
Perwakilan PT SINP dan PT PBNA Hidayatussyaban mengatakan, digelarnya Festival Kesenian Budaya Dayak Tomun,yang diikuti sedikitnya 23 sekolah dari tingkat TK,SD dan SMP, tujuannya untuk menumbuhkembangkan agar budaya kesenian Dayak Toman tetap lestari.
“Dalam artian budaya Dayak Tomun, jangan hanya sekedar dikenal oleh para orang tua,tapi juga harus dikenal oleh anak-anaknya, sehingga kedepannya bisa terus ditumbuh kembangkan,sedini mungkin melalui anak-anak sekolah”,ujar Hidayatussyaban.
Dalam acara pembukaan festival, selain Bupati juga hadir Camat Arut Utara Marwoto, Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kobar Aida Lailawati, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kobar Gusti Imansyah serta sejumlah tokoh masyarakat dayak tomun Kecamatan Arut Utara Thomas Nasir.(man/beritasampit.com)