SAMPIT-Karena dianggap sudah tidak laik atau tidak representatif lagi untuk dihuni, rumah jabatan Bupati Kotawaringin Timur akan direnovasi muali tahun depan. Tidak tanggung-tanggung dana yang dibutuhkan dan dianggarkan itu, kurang lebih sebesar Rp30 miliar.
Alhasil, banyak pertanyaan dan anggapan miring terhadap penanggaran multiyears tersebut. Sebab, masih banyak kebutuhan lain yang mendesak bagi pembangunan daerah terutama untuk sarana pendidikan dan kesehatan.
Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur, Putu Sudarsana kepada awak media mengatakan, program yang penganggarannya mencapai 30 miliar tersebut bersifat mendesak.
Sebab lanjutnya, dari sekian rumah jabatan bupati atau kepala daerah di Kaliamantan Tengah, hanya milik Kotim yang sudah tidak laik lagi untuk dihuni.
“Saya kira, mungkin rujab Kotim ini yang paling jelek, makanya harus direnovasi,” kata Putu, (21/10/2016).
Sementara, Anggota DPRD Kotim, M. Shaleh sebelumnya menentang keras terhadap penganggaran yang memakan dana besar itu.
Menurutnya rencana renovasi rujab tersebut hendaknya bisa ditunda. Sebab masih banyak sektor lain yang memerlukan anggaran besar dan bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti peningkatan mutu pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan jalan di desa-desa di Kotim.
Politisi sekaligus ketua Ketua Partai Aamanat Nasioan Kotawaringin Timur ini, juga mengatakan bahwa setiap tahun, rujab bupati Kotim selalu mendapatkan kucuran dana miliran rupiah untuk pembenahan melalui proyek regular. Sehingga tidak perlu dilakukan dengan sistem tahun jamak lagi.
“Ini juga menjadi ancaman bagi kontraktor kecil dari penganggaran yang dilakukan pemerintah daerah terhadap banyaknya program melalui multiyears contact yang diusulkan. Kita minta semua bisa melihat mana yang urgen atau tidak, itu saja,” pungkasnya. (raf/beritasampit.com)