PALANGKA RAYA – Bukan hanya tugas Menwa Maharaya untuk menjaga Nilai nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara. Namun , seluruh komponen bangsa dengan berbagai potensi yang dimiliki termasuk generasi muda di bumi tambun bungai.
Lebih lanjut, Danmen Maharaya mengatakan saat ini masih banyak generasi muda yang belum tahu nilai-nilai pancasila yang dikenal dengan butir butir pancasila. Karena berdasarkan Ketetapan MPR no.1 tahun 2003. Sejak tahun 2003, maka berdasarkan Tap MPR no. I/MPR/2003, 36 butir pedoman pengamalan Pancasila telah diganti menjadi 45 butir butir Pancasila.
Namun, sayangnya tidak ada kebijakan pemerintah untuk memasukkanya ke dalam kurikulum pendidikan atau pun program doktrinasi lewat media.
“Sewaktu masih SD, hampir semua murid harus hafal 36 butir butir Pancasila dan setiap malam disuguhkan kebanggaan pada Garuda Pancasila lewat layar kaca,” ungkap Heru Setiawan, Komandan Resimen Mahasiswa Maharaya Kalteng saat Dialog Empat Konsensus Kebangsaan di aula DPD RI Kalteng, Sabtu (26/11/2016).
Ketika sebuah masyarakat bernegara maka harus ada persamaan fikir dan sikap masyarakat pada negara. Harus meletakkan setiap ego-nya pada prinsip yang telah disepakati bersama dan menjunjung tinggi prinsip dasar tersebut demi terciptanya rasa aman bermasyarakat dan tercapainya tujuan bernegara yaitu kemakmuran.
“Prinsip dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Pancasila yang mengakomodir dan (harusnya) juga bersifat memaksa sebagai pandangan hidup semua orang yang mengaku Bangsa Indonesia. Dan menjadi sifat dasar bagi semua rakyat Indonesia dalam bermasyarakat dengan mengamalkan butir-butir Pancasila,” katanya.
Lebih lanjut, sejarah kebangsaan Indonesia diawali dengan gerakan kepemudaan untuk menjadi satu gerakan nasional “Merdeka” yang sebelumnya masih bersifat kedaerahan. Dan saat ini, Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan bagi kehidupan bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara telah nyata pada perang Asimetris, Proxy War dan Hibrid War.
“Waspadai perang tanpa bentuk dan adu domba anak bangsa”, papar mantan Ketua Sema Unpar ini.
Sementara itu, Senator DPD RI Ir.H.M.Mawardi, MM, M.Si menyampaikan 4 konsensus Kebangsaan secara terstruktur kepada ratusan generasi muda Palangkaraya.
“Mari kita implementasi kan empat Konsensus Kebangsaan ini dalam kehidupan sehari hari” jelas mantan Bupati Kapuas ini.
Sementara dari sisi Badan Intelijen Negara Daerah Kalimantan Tengah, agar generasi muda di Kalimantan Tengah untuk mewaspadai opini atau gerakan yang ada di media sosial yang belum tentu kebenarannya.
“Jangan mudah terpancing di cari kebenarannya terlebih dahulu segala bentuk opini di media sosial” pungkas Letkol Inf Ketut Artha Jaya selaku koordinator wilayah Badan Intelijen Negara Daerah Kalimantan Tengah.
Di akhir, Dialog Empat Konsensus Kebangsaan yang di gagas Komando Resimen Mahasiswa Maharaya Kalteng bersama Anggota Senator DPD RI diadakan penandatanganan komitmen Implementasi Nilai Nilai Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara. (Penulis : Komandan Resimen Mahasiswa Maharaya Kalteng).