SAMPIT – Event tahunan pariwisata tradisi mandi safar siap digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim). Rencana kegiatan yang akan dipusatkan di dermaga Habaring Hurung dan Kawasan Komplek Wisata Keluarga Ikon Jelawat ini dilaksanakan pada 30 November mendatang.
”Tradisi mandi safar ini biasa dilaksanakan pada hari rabu terakhir di bulan Safar dalam penanggalan Hijriyah, dan ini sudah dilakukan oleh masyarakat Sampit sejak lama,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim, Fajrurrahman, saat dibincangi Berita Sampit, Senin (28/11/2016).
Menurut Fajrur, kini tradisi mandi safar terus berkembang dan mulai kembali menggeliat serta menjadi ikon wisata Kotim. Tradisi tersebut diharapkan dapat menjadi magnet bagi wisatawan untuk datang ke Kabupaten Kotim, seperti harapan Pemkab Kotim untuk menjadikan Sampit sebagai tujuanwisata.
”Tahun ini kita akan melaksanakan lebih meriah lagi. Untuk itu, semua lapisan masyarakat kami persilahkan untuk hadir dan ikut berpartisipasi dalam memeriahkan kegiatan ini,” ujar Fajrur.
Pihaknya juga bekerja sama dengan beberapa instansi terkait lainnya untuk lancarnya kegiatan tersebut. Selain prosesi mandi safar pada kegiatan tersebut juga akan diramaikan dengan berbagai lomba, diantaranya lomba tarian tradisional, lomba mewarnai dan menggambar TK/SD, fashion show dan lomba hijab, serta bazar panganan tradisional.
Selain itu nantinya bukan hanya peserta yang mendapat hadiah, para pengunjung juga berkesempatan mendapat puluhan doorprize dari panitia.
Menurut informasi, selain dihadiri Bupati Kotim beserta unsur FKPD dan kepala SKPD di lingkungan pemkab Kotim, kegiatan ini rencananya juga dihadiri oleh Gubernur Kalteng.
”Tradisi mandi safar tahun ini kami akan mencoba dengan menguatkan kepada ritual budayanya. Salah satunya dengan adanya air yang diambil dari tujuh aliran sungai di Kalteng, yang akan dimasukan ke dalam sebuah belanga (tajau) sebagai tampung tawar bagi peserta mandi safar nantinya.” pungkas Fajrur. (jun/beritasampit.com).