SAMPIT. – Kecelakaan tragis dengan korban terbakar bersama sepeda motor yang dikendarai Syahrin(48) Kaur Pemerintahan Desa Samuda Besar, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan(MHS) menyelimuti rasa duka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Jenazah korban dimakamkan ditempat pemakaman umum Muslim desa Samuda Besar sekitar pukul 10.00 Wib pada Senin (2/1). Jenazah korban diantar keluarga, teman hingga kerabat keperistirahatan terakhirnya.
Korban yang selama bertugas pada kaur pemerintahan desa dikenal ramah dan supel bergaul dan menaruh senyum kala berjumpa kerabatnya.
Informasi yang dihimpun, kecelakaan korban sepulang berekreasi dari lokasi pantai Ujung Pandaran. Lokasi kejadian tragis sekitar sungai pasir, desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit pada pukul 15.00 wib pada Minggu 1 Januari 2017.
Korban pulang dari tempat wisata pantai ternyata membonjeng sang isteri. Dari penuturan Jaitun Nisa isteri dari korban, kalau dirinya ditabrak dari arah belakang. ” Aku jatuh terpental jauh kepinggir jalan yang banyak rerumputan disekitarnya,” ceritanya Jaitun kepada Kakaknya Adi.
Lanjutnya lagi, begitu terjatuh terpental beberpa meter, lalu aku berdiri. Melihat usaha suami menarik kakinya tertindih kendaraan kemudian tubuh secara mendadak langsung terbakar,” ceritanya terisak tangis.
Dirinya, mau menolong sang suami, namun nyala api semakin membesar. dan korban sempat mengucap takbir hingga beberapa kali.
“Almarhum sewaktu tubuhnya terbakar mengucapkan Allahhuakbar sebanyak tiga kali lalu suara itu terdiam dan aku tak bisa berbuat apa-apa hanya pasrah melihat saat kejadian itu,”ungkap penuh tangis, kata Adi terkait kronogis pada kecelakaan adiknya itu.
Sementara itu, Kepala Desa Samuda Besar Muslikhul Amin ketika dikonfirmasi di kediamannya, menjelaskan, kalau dirinya tau pada sore hari sekitar pukul 16.00 Wib pada minggu 1 Januari 2017. Sang isteri menyebut kalau suaminya terbakar dan meninggal. Menurut kades, dirinya kaget diselimut duka yang mendalam kepada stafnya mendapat musibah sangat tragis itu.
“Kita merasa kehilangan dirundung pilu, heran ketegaran isterinya kala melaporkan kecelakaan suaminya,” ucap kades dengan nada sedih.
Mayat korban terbakar langsung dibawa dan ditangani pihak satuan polisi lalu lintas( satlantas) polres Kotim. Korban Syahrin langsung dibawa ke RSUD Murjani Sampit untuk keperluan otopsi.
“Kita memberitahu Muamar Qadafi (anak korban) lewat handpon yang tinggal di Sampit untuk melihati jenazah abahnya di rumah sakit. Dia, anaknya seakan sempat tak percaya dan menelpon kami tak mengenali bapaknya karena luka bakar itu. Coba periksa dengan teliti mayatnya, jawab kades Muslikhul Amin kepada Anaknya.
Muamar Qadafi yang akrab dipanggil Dafi itupun tersentak ketika melihat cincin yang sering dipakai bapaknya yang masih melekat dijemari tangannya. (mar/beritasampit.co.id)