SAMPIT-Adanya indikasi pungutan liar (Pungli) bagi pedagang kaki lima (PKL) di Taman Kota Sampit, membuat Ketua LSM Bongkar (Lembaga Swadaya Masyarakat Gerbong Kepentingan Rakyat) Audy Valent, angkat bicara.
Dirinya meminta agar tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kabupaten Kotawaringin Timur, bisa turun tangan dan mengusut tuntas pungutan relokasi PKL Taman Kota, ke pasar Pujasera eks Mentaya Teater.
“Para PKL di Taman Kota Sampit yang akan direlokasi ke pasar eks Mentaya ini ada yang menyebutkan bahwa mereka membayar hingga Rp 8 juta per satu lapak atau los nya. Padahal bupati pernah berbicara bahwa setiap pedagang akan mendapatkan lapak secara gratis,” ujar Audy (6/1/2016).
Koordinator Forum Bersama (Forbes) LSM Kotim ini juga menyebutkan adanya kecurangan yang dilakukan oleh pihak pengelola pasar Eks Mentaya Taman Kota terhadap PKL disekitar Taman Kota Sampit. Diantaranya, ketidaksesuaian luasan los yang diberikan yang hanya berukuran 1 meter persegi. Kemudian sebagian PKL yang pernah di data ada yang tidak mendapatkan lapak.
“Ini aneh, PKL yang ada di Taman Kota malah tidak kebagian lapak. Sedangkan pedagang yang dari luar, malah dapat. Ini yang saya maksudkan bahwa tim saber pungli harus turun tangan. Kasian para pedagang dicurangi seperti ini. Kita berharap pemerintah daerah bisa melihat ini dan dapat mencarikan solusi bagi para PKL ini,” ungkapnya. (raf/beritasampit.co.id)