PANGKALAN BUN – Sekitar 4000 Kepala Keluarga (KK) di tiga Desa Kecamatan Arut Selatan (Arsel) Kabupaten kotawaringin Barat, yakni Desa Umpang, Tanjung Putri dan Desa Rangda belum memiliki aliran listrik dari PLN setempat. Kondisi geografis yang sulit terjangkau menjadi alasan sehingga lambanya pembangunan menuju tiga desa tersebut.
“Kami menganggap ketiga desa itu masih terisolir, karena akses jalan sangat sulit apalagi saat musim penghujan.Kesulitan lainnya keberadaan wilayah 3 desa dikelilingi perusahaan kebun sawit, sehingga bila pemasangan tiang pun harus berputar lebih jauh”,ungkap Camat Arsel, Roddy Iskandar, Rabu (11/1).
Menurutnya, saat ini untuk memenuhi kebutuhan listrik di tiga desa itu, penerangan dilakukan menggunakan listrik desa menggunakan dana alokasi desa, seperti yang pada Desa Umpang membeli mesin dengan kekuatan 2 x 64 KVA, sedangkan untuk di Desa Tanjung Putri masih swadaya masyarakat.
“Pihak PLN Rayon Pangkalan Bun telah mengambil kebijkan akan menyalurkan jaringan listrik di tiga desa itu. Tapi jika penghitungan secara ekonomis memang tidak menguntungkan, tetapi demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, kabarnya PLN akan menyalurkan listrik ke desa terisolir itu bekerjasama dengan perusahaan sawit terdekat,” ujarnya.
Apa lagi ketiga desa itu berdekatan dengan enam Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang memiliki kelebihan daya, sehingga pihak PLN akan melakukan kesepakatan melalui MoU dengan perusahaan perkebunan tersebut.
“Saya dapat informasi terakhir dari manager PLN seperti itu, jadi PLN tidak perlu mendirikan tiang lagi, tapi nantinya ketiga desa mereka membeli daya listrik dari pabrik perkebunan sawit itu ,” tandas Rody.(man/beritasampit.co.id).