SAMPIT-Lahan pertanian di Kalimantan Tengah (Kalteng) masih sangat luas dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Berkaca dari itu, Karang Taruna Kalteng menggandeng investor Agribisnis dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat.
Melalui PT OASe, Edy Susanto selaku pembicara menyampaikan paparan pembuka terhadap program yang akan dijalankan.
Kegiatan ini sendiri, nantinya akan diselenggarakan untuk 14 kabupaten/kota se Kalimantan Tengah. Sedangkan tempat pertama yang akan dikembangkan yakni di Kabupaten Kotawaringin Timur.
“Ada 9 tahapan yang akan dijalankan nantinya. Tentunya semua daerah akan kita berikan pengertian dan peranan agribisnis terlebih dahulu.”kata Edy Susanto.
Dijelaskan pihak bergerak di bidang pertanian ini pada awalnya dulu pernah menggandeng pengusaha tambang, contohnya di Sumatera.
“Melihat kemajuannya, pengusaha tambang terbesar ditempat itu malah banting setir untuk mengembangkan agribisnis ini,”kata Edy Susanto kepada beberapa anggota Karang Taruna desa se Kotim, di Aula Bambu Kuning, Rabu (11/1/2017).
Ditambahkan, jika masyarakat membangun klaster 1000 meter persegi, dilakukan dengan desain input-output, baik dari tanaman jagungmanis dan beternak kambung, serta ikan lele, maka akan menghasilkan pendapatan kurang lebih Rp 7 juta perbulan. Belum lagi pemanfaatan dari jagung bisa untuk pakan lele dan daun jagung untuk makanan kambing.
“Ini akan saling berhubungan, metabolisme kambing atau bisa dijadikan pupuk dan jagung bisa untuk pakan lele, jadi semua itu dalam satu lingkaran kegiatan,” ungkap Edy.
Sementara Ketua Karang Taruna Kalteng Abdul Hafid menyambut baik kerjasama ini. Dirinya bersama anggota Karang Taruna se Kalteng siap untuk mengembangkan agribisnis ini untuk kesejahteraan masyarakat Kalteng.
“Kenapa program ini dijalankan di desa-desa, karena lahan di desa sudah tersedia dan tenaganya juga siap pakai. Artinya tinggal bagaimana warga Karang Taruna memanfaatkan kerjasama ini. Ini adalah sebuah terobosan meningkatkan kesejahteraan. Jadi semua kabupaten/kota di Kalteng akan kita sambangi untuk memberikan program ini,” ungkapnya.
Untuk diketahui, agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir yang bekerja pada rantai sektor pangan.
Apabila perencanaan pembangunan pertanian dan pelaksanaannya dikelola dengan baik, maka pembangunan pertanian yang dilaksanakan dengan seksama dapat memperbaiki pendapatan penduduk secara merata dan berkelanjutan (raf/beritasampit.co.id)