KASONGAN-Kunjungan kerja Bupati Katingan Ahmad Yantenglie kesejumlah desa berjalan normal, penyambutan yang antusias dari warga terhadapnya tidak ada yang berubah.
Pengamatan Berita Sampit, fenomena Yantenglie masuk ke sejumlah desa dengan dikemas pelantikan Kepala Desa, boleh jadi merupakan uji sampel terhadap dukungan warga terhadap sang bupati masih besar.
Agenda masuk desa, sepertinya menjadi pengobat lara untuk Yantenglie ditengah peliknya masalah yang dihadapi. Dia masih bisa menyapa warga desanya dengan tersenyum.
Apa yang terjadi dengan kunjungan ke desa, menunjukan bila problem bupati yang terlibat skandal perjinahan dan sedang menghadapi proses pemakzulan tidak begitu menjadi perhatian bagi warga desa nun jauh.
Bagi warga desa, kunjungan petinggi daerah merupakan sebuah kesenangan tersendiri, syukur-syukur akan tercipta pembangunan seperti yang mereka harapkan.
“Senang lah, namanya bupati yang datang, tidak mudah bagi bupati mengatur untuk masuk ke desa. Kami berharap bupati sering ke desa,” kata warga desa Mirah Kalanaman, Katingan Tengah.
Sementara itu, setelah sekelompok orang yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Katingan Bersatu (AMKB) melakukan Aksi unjuk rasa mendesak DPRD memproses pemakzulan terhadadap Yantenglie. Kini muncul kabar ada aksi dukungan terhadap Yantenglie untuk dipertahankan.
“Menurut info sementara, akan ada demo tandingan Tapi bagi saya, hal itu biasa saja. Dalam kasus ini, pasti ada yg pro dan kontra” ungkap Wiwin Susanto Anggota DPRD dari PDIP dengan wartawan beritasampit malam ini (15/01/2017).
Wiwin Sosanto juga mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih bersabar dan cerdas berindak.
“Menjadi catatan bagi masyarakat Katingan khususnya, kami bekerja bukan atas desakan dan tekanan pendemo, tapi atas dasar aturan main yg telah diamanatkan UU kepada kami” tambahnya.
Ditanyakan mengenai sikap DPRD tentang pemakzulan Wiwin menjawab dengan santai “Bukan Pemakzulan tapi mencari titik terang kasua ini, tugas kami hanya mengusulkan bukan final tapi Fatwa MA yg bisa menahan dan menjatuhkan” paparnya.
Wiwin juga berpesan agar masyarakat katingan bersabar. “Kita berdo’a saja, semoga masalah ini jadi jelas dan terang dgn keputusan MA” katanya. (kwt/beritasampit.co.id)