PANGKALAN BUN – Peringatan peristiwa pertempuran 14 Januari 1946 selalu rutin digelar setiap tahun oleh pihak Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Kegiatan itu dilaksanakan agar masyarakat selalu ingat dan tidak melupakan pelaku sejarah, terutama semangat perjuangan dari para pahlawan itu harus ditularkan kepada para generasi penerus bangsa di Kobar.
Pejabat Bupati Kobar Nurul Edy mengatakan, acara peringatan pertempuran 14 Januari 1946 tidak hanya digelar secara seremonial saja. Namun hal ini untuk mengingatkan semua masyarakat agar bisa mengenang perjuangan yang telah dilakukan masyarakat Kumai yang saat itu di pimpin oleh Panglima Utar melawan para penjajah.
” Maka dari itu peringatan hari ini untuk mengajak masyarakat Kumai dan Kobar pada umumnya untuk tidak memecah belah. Karena pahlawan kita saat itu mempertahankan Kumai agar tidak dijajah saja sampai mempertaruhkan nyawa mereka,” katanya, sabtu (14/1/2017)
Sejalan dengan sub tema peringatan pertemputan14 Januari 1946 “Kita tingkatkan semangat juang para pemuda demi terwujudnya Kumai yang lebih baik dan bermanfaat dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa” diinginkan kegiatan ini bisa memotivasi untuk mendorong kemajuan pembangunan daerah, khususnya di wilayah Kecamatan Kumai.
“Kiranya perjuangan para pahlawan ini dapat diteruskan oleh generasi muda di Kumai. Semangat untuk bisa melawan amarah dan selalu menjaga persatuan dan kesatuan,” paparnya.
Peringatan pertempuran 14 Januari 1946 ini juga sebagai refleksi dari Kumai untuk Indonesia. Dengan semboyan semangat juang dari duku, masa kini, dan masa depan. Yang semuanya ini antara harapan dan sekaligus tantangan.
Kegiatan peringatan 14 Januari juga diakhiri dengan acara tabur bunga di Pelabuhan Panglima Utar Kumai. hadir juga Unsur Muspida serta keluarga dari para pahlawan untuk memberi penghormatan atas dedikasi dan perjuangan mempertahankan Bumi Marunting Batu Aji. (man/beritasampit.co.id)