PULANG PISAU – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pulang Pisau, Ustaz Suriyadi meminta masyarakat setempat untuk waspada terkait masuknya aliran Syiah yang dinilai menyimpang dari ajaran agama Islam meski menggunakan lambang-lambang Islam. Serta cara ritual yang aneh menyakiti diri sendiri sampai berlumuran darah.
“Penganut ajaran ini tidak berkeyakinan kepada Nabi Muhammad SAW tetapi percaya kepada Imam Ali ini perbedaan yang mendasar,” kata Ustaz Suryadi di Pulang Pisau, Senin (23/01/16)
Ustaz Suryadi juga mengaku prihatin apabila ajaran yang menyimpang ini masuk di daerah setempat dan meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap aliran ini dengan menjaga keluarga dan lingkungan masing-masing.
Dirinya meminta agar masyarakat kembali kepada aqidah Alhusanah Waljamaah yang percaya kepada Allah SWT sebagai tuhan dan Muhammad SAW sebagai nabi terakhir umat Islam.
Selain itu perbedaan lainnya adalah dari syariat yang dipegang aliran Syiah, seperti azan dan syahadatnya berbeda. Terdeteksinya aliran sesat ini membuat pihak MUI lebih melakukan proteksi kepada umat Islam di daerah setempat.
Langkah pertama adalah mendeteksi sejauhmana penyebaran aliran Syiah di kabupaten berjuluk Bumi Handep Hapakat ini.
Setelah terdeteksi, terang ustaz Suryadi, pihaknya akan memastikan siapa-siapa saja penganut aliran Syiah ini dan mengajak kembali mereka yang tersesat untuk kembali ke ajaran Islam sesuai dengan Al Quran dengan melakukan pendekatan-pendekatan kepada penganutnya, apakah penganut itu terjebak akibat ketidaktahuan atau memang unsur kesengajaannya.
(pra/beritasampit.co.id)