SAMPIT – Kelompok tani Suka Maju di Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), bersuka cita saat melaksanakan panen perdana padi jenis Ciherang.
Panen tersebut mereka kemas dalam suatu acara bersama yang dihadiri Lurah Baamang Hulu, Danramil 1015-09 Baamang, Kabid Produksi dan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kotim, serta anggota Kelompok Tani Suka Maju, diatas sebidang tanah pertanian milik warga di Wolter Condrat kawasan Padat Karya, Baamang Hulu.
”Jenis padi ciherang ternyata cocok untuk dikembangkan disini dan jumlah produksinya diatas rata-rata dari padi lokal,” kata Lurah Baamang Hulu, Sufiansyah, Selasa (24/01/2017).
Menurutnya, padi unggul ciherang yang ditanam dengan pola sejajar ini mampu menghasilkan produksi rata-rata 7 hingga 8 ton per hektare. ” Melihat keberhasilan kelompok tani Suka Maju ini, kami akan mencoba melakukan penetrasi jenis padi ciherang kepada kelompok tani lainnya dibeberapa lahan persawahan yang ada di kelurahan Baamang Hulu,” ujarnya.
Sufiansyah juga mengungkapkan, piihaknya akan terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Instan lainnya guna mencari solusi terbaik bagi petani di wilayahnya yang terbilang masih cukup luas untuk pengembangan sektor pertanian.
”Lahan yang ada ini sangat dekat dengan permukiman warga. Padahal di wilayah kami lahan masih cukup luas untuk dikelola. Untuk itu kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya dalam hal pengembangan untuk mengelolaan di lahan tersebut,” terangnya.
Kepala Bidang Produksi dan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kotim , Rintar MP Siahaan menyebutkan, padi yang ditanam kelompok tani Suka Maju merupakan padi unggul jenis ciherang. Selain masa tanam yang cepat, padi jenis ciherang juga tahan terhadap penyakit. Namun juga harus selalu diperhatikan tata kelolah dan sistem penanaman yang benar.
Danramil 1015-09 Baamang, Kapten Inf Matiar Butar Butar, yang hadir dalam kegiatan tersebut berpesan, agar kelompok tani selalu menjaga kebersamaan dalam bercocok tanam. Salah satunya dengan kembali menghidupkan pertemuan antar anggota kelompok tani, agar permasalahan dibidang pertanian khususnya bercocok tanam dapat diatasi yang tentunya dengan melibatkan dinas terkait melalui PPL yang ada.
Selain itu, keterlibatan TNI dalam penanaman padi juga merupakan bagian dari upaya mensukseskan pencanangangan program ketahanan, kemandirian pangan dan siap membantu para petani, terlebih masalah ketahanan pangan yang saat ini sedang digalakan oleh pemerintah.
”Yang terpenting ada kemauan, tetap menjalin kerjasama, ulet dan mau bekerja keras. Inilah hasilnya, meski lahannya sempit tapi dengan sinergitas akan memperoleh hasil yang luar biasa,” pungkasnya. (jun/beritasampit.co.id).