SAMPIT- Desa Perebok merupakan salah satu Desa yang ada di Kecamatan Teluk Sampit. Desa ini setelah mampu memproduksi Beras “Jelawat”Siam Epang. Untuk membantu dalam pemasarannya,Pemerintah Kotim mewajibkan untuk PNS Se-Kotim membeli 5 Kg setiap bulannya.
Namun sekarang ada satu lagi sebuah Produk yang lahir dari ide Mahasiswa STKIP MUHAMMADIYAH Sampit yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2017.
Ide ini muncul ketika melihat tumpukan sekam padi yang terbuang sia-sia, melihat hal tersebut Dosen Pendamping Lapangan (DPL) M. Qahfi M.Pd yang bertugas membimbing Mahasiswa kelompok 1 yang ada di Desa Perebok untuk memanfaatkan limbah sekam padi menjadi Abu Gosok.
Dari hasil wawancara yang dilakukan wartawan Berita Sampit kepada M. Qahfi, M.Pd tersebut mengatakan awal timbulnya ide ini setelah melihat tumpukan Sampah Sekam padi berserakan.
“Saya menantang Mahasiswa untuk bisa membuat sampah Sekam padi jadi duit,” ijar M. Qahfi. M.Pd
Mahasiswa yang merasa tertantang oleh ucapan dosennya langsung bertindak dengan mengajak ibu-ibu PKK Desa Parebok untuk mengolah sekam padi yang ada di desa tersebut.
Dari hasil pengolahan yang masih dengan cara tradisional hal tersebut mengahasilkan Abu gosok dengan nama Produk Abu Gosok P’ReBok Cling.
M. Qahfi, M.Pd menambahkan “zaman sudah perubah,hal ini juga menuntut cara kerja dan pola pikir yang berbeda pula,baik itu aparatur pemerintah ataupun masyrakatnya. Apalagi saat ini di dukung oleh ADD untuk desa sudah cukup relatif memadai, tinggal kemauan dan itikad yang memegang amanah saja,”ungkapnya.
Dan dia pun berharap semoga organisasi pemuda dan mahasiswa bisa mengambil peran dalam peningkatan sumber daya desa.
“Pemuda-pemuda yang ada di Kotim khusus nya di Desa Parebok dapat mengembangkan potensi desa,Semoga saja ibu -ibu PKK dan pemuda /karang taruna disana yang memanfaatkan dan mengembangkan usaha setelah kegiatan KKN ini selesai,” kata M. Qahfi
(bnr/berita sampit)